Cewekbanget.ID – Terjadi di Masjid di kota christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Sebanyak 40 jamaah masjid dinyatakan meninggal dan 20 orang luka-luka, akibat aksi yang dilakukan oleh teroris itu.
Dikutip dari Kompas.com berikut kronologi tentang penembakan di sebuah masjid di Selandia Baru yang tewaskan dua orang WNI.
Baca Juga : Selain Film Hollywood, 5 Film Australia Ini Juga Seru untuk Ditonton!
Terjadi Saat Solat Jumat
Aksi biadab teroris itu terjadi sekitar puku 11.00 waktu setempat, dimana para jamaah tengah berkumpul untuk melakukan Shalat Jumat.
Empat teroris kemudian masuk dan memberondong dengan senapan serbu ke dalam masjid.
Disiarkan Secara Live oleh Pelaku
Saat melakukan aksinya pelaku melakukan siaran langsung lewat media sosialnya.
Kepolisian setempat menghimbau untuk enggak menyebarkan video yang berisi konten kekerasan tersebut.
Dua Masjid Diserang
Aksi teroris itu terjadi di dua masjid, yaitu Al Noor dan Lindwood Islamic Center. Masing-masing jatuh korban jiwa sebanyak 30 dan 10 orang.
Baca Juga : Isi Chat Mesum Terungkap, Jonghyun ‘CNBLUE’ Hapus Foto di Instagram!
2 WNI Jadi Korban
Saat kejadian, terdapat dua orang warga negara Indonesia, ayah dan anak yang menjadi korban luka berat.
Saat ini, sang ayah tengah menjalani perawatan intensive sementara sang anak dirawat di ruang biasa rumah sakit setempat.
Sementara itu, tiga orang dari enam orang WNI yang berada di lokasi kejadian, dinyatakan lolos dari serangan tersebut dan satu masih belum diketahui keberadaannya.
Satu Pelaku Terlihat Kabur Sebelum Petugas Datang
Seorang saksi bernama Len Paneha mengatakan bahwa ada seorang cowok berpakaian hitam masuk ke masjid yang diduga berisi ratusan jamaah.
Enggak lama berselang, terdengar puluhan kali suara tembakan dan kemudian cowok bersenjatan itu kabur sebelum petugas datang.
Baca Juga : Go Internasional, Agnez Mo Menang Penghargaan Musik di Amerika!
Pelaku Telah Ditangkap dan Ungkap Alasan Melakukan Aksinya
Kepolisian Selandia Baru telah menangkap empat orang terkait penembakan brutal tersebut.
Salah satunya adalah cowok berusia 28 tahun asal Australia yang mengunggah manifesto setebal 87 halaman di media sosial.
Dalam manifesto itu, berisi dengan pandangan anti-muslim dan anti-imigran. (*)
KOMENTAR