Cewekbanget.ID - Seorang siswi SMP berinisial AD (14) dikeroyok oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat.
Fakta terungkap kalau pengeroyokan tersebut dipicu oleh perkara cowok dan juga karena saling berbalas komentar di media sosial.
Kronologi kejadiannya adalah pelaku pengeroyokan menjemput korban AD untuk memancing sepupu korban yang berinisial PO.
Baca Juga : Miris! Karena Masalah Cowok, Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA. Begini Kronologinya!
Setelah itu mereka berdua pun menuju tempat sepi di jalan Sulawesi, Kecamatan Pontianak Kota.
Di sana, PO terlibat baku hantam dengan pelaku yang berinisial DE. Sementara pelaku yang lain menyerang AD dengan menjambak rambut, disiram air, hingga membenturkan kepala AD ke aspal dan menginjak perut AD.
Kasus ini menarik perhatian publik pasalnya para pelaku yang lagi diperiksa di kantor polisi terlihat mengunggah foto di media sosial dan seperti enggak ada rasa penyesalan di wajah mereka.
Kembali ke penyebab awal, pengeroyokan ini terjadi karena adanya balas komentar di media sosial.
Untuk itu apakah benar terlalu banyak main media sosial bisa bikin kemungkinan untuk bullying?
Fakta Penggunaan Media Sosial oleh Remaja
Dilansir dari laman dw.com, secara keseluruhan remaja berusia 12 hingga 17 tahun menghabiskan waktu 2,5 jam main media sosial dalam satu hari.
Bahkan untuk remaja perempuan memiliki waktu yang lebih lama, yaitu 3-5 jam sehari.
Lalu di antaranya, 3-4 persen dari remaja cewek dan 1,9 persen diketahui sangat kecanduan main media sosial.
Baca Juga : 8 Hal yang Sering Kita Dengar Soal Depresi Ini Ternyata Hanya Mitos!
Remaja Kecanduan Main Media Sosial
Fakta lain juga terungkap kalau kecanduan media sosial bikin remaja jadi mengalami kurang tidur, apatis, dan FOMO (fear of missing out) ketika mereka enggak main media sosial, seperti dilansir dari laman dw.com.
Selanjutnya ada penelitian yang menunjukkan ada hubungan antara penggunaan media sosial dan juga depresi, karena 3 dari remaja didiagnosis mengalami Social Media Disorder yang menunjukkan gejala depresi.
Resiko Depresi Penggunaan Media Sosial
Andreas Storm, anggota DAK board, mengungkapkan, “Kami sudah menunjukkan kalau jelas ada resiko tinggi perkembangan depresi jika kamu kecanduan (main media sosial).”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka memang sebaiknya kita bisa membatasi penggunaan media sosial ya, girls.
Baca Juga : Urutan Golongan Darah yang Paling Mudah Depresi. Kamu yang Mana?
Tanpa disadari, kita bisa saja mengalami depresi karena terlalu banyak main media sosial. Semoga kasus AD ini bisa segera terselesaikan dan hukum bisa berlangsung dengan adil agar enggak ada lagi kejadian serupa.
(*)
Source | : | dw.com |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR