2. Ikut terapi
Selain terapi kecil-kecilan dengan sharing, kita bisa ikut terapi secara profesional.
Ada dua jenis terapi yang biasanya diberlakukan ke penderita depresi, yaitu terapi interpersonal dan terapi perilaku kognitif.
Baca Juga : Kepoin Gaya Kasual Kece Adik Randy Martin, Vanessa Audy Pakai 6 Model Sneakers!
Pada terapi interpersonal, kita diajarkan mengenai seluk beluk depresi, bahwa depresi merupakan suatu penyakit yang dialami banyak orang dan mayoritas orang yang mengalami depresi akan membaik bila mendapatkan pengobatan.
Setelah itu kita diarahkan untuk mengenali masalah yang dialami dan menetapkan tujuan yang realistis untuk mengatasi masalah tersebut.
Selanjutnya ada juga terapi perilaku kognitif, yang akan membantu kita untuk mengubah pola pikir terhadap berbagai masalah, sehingga dapat mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca Juga : Verrel Bramasta Acak-acak Rumah Al Ghazali, Netizen Salah Fokus dengan Foto Ini. Bikin Pengin Nangis!
3. Sadari bahwa kita perlu pertolongan dan pengobatan medis
Saat kita mengalami depresi, kita perlu menyadari bahwa kita sakit dan butuh bantuan.
Pertama, kita bisa menghubungi yayasan sosial untuk konsultasi, misalnya Sejiwa Foundation, Care Foundation Indonesia dan Peduli Anak Foundation.
Selain itu, kita bisa memperoleh pengobatan medis dengan pergi ke dokter. Kita mungkin diberi obat antiodepresan yang tentu saja berada dalam pengawasan dokter.
Banyak hal fatal yang bisa terjadi kalau kita mengonsumsi obat tanpa bimbingan dokter. Seperti, jadi ketergantungan sampai munculnya keinginan untuk bunuh diri.
Itulah kenapa pengobatan medis biasanya dibarengi dengan psikoterapi, supaya pengobatannya pun dapat dikontrol.
Baca Juga : Mirip Nia Ramadhani! Ini 7 Gaya Kasual & Chic Rhesma Annisa yang Kece!
Pengobatan medis ini juga enggak bisa dihentikan secara mendadak, karena bisa menyebabkan gejala depresi muncul lagi atau malah memburuk!
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR