Cewekbanget.id - Banyak yang orang sekarang ini bepergian dengan menggunakan pesawat terbang.
Salah satu alasannya tentu saja untuk menyingkat waktu atau memang pesawat terbang merupakan satu-satunya transportasi yang bisa menjangkau tempat tersebut.
Satu momen yang bikin deg-degan nih saat kita melewati landasan pacu. Makin aman landasan pacu, makin gampang buat pilot untuk menerbangkan dan mendaratkan pesawat terbang.
Tapi tahu enggak sih kalau setidaknya ada 5 landasan pacu berbahya di dunia?
Baca Juga: Akrabnya Anies Baswedan dan Sang Putri, Mutiara Baswedan. Anak Abah!
Ice Runaways, Antartika
Berasal dari es tapi landasan ini bisa mengatasi beratnya pesawat paling berat sekalipun di Angkatan Udara AS.
Landasan ini enggak ada garis pembatas dan tentu saja sedikit menyulitkan pilot untuk mendarat.
Baca Juga: 5 Mantan Trainee Cewek di Agensi BTS, Big Hit Entertainment. Sudah Tahu?
Bandara Juancho E. Yrausquin
Bandara ini merupakan satu-satunya di Pulau Karibia. Panjang landasannya hanya 396 meter dan jadi salah satu terpendek di dunia.
Landasan ini terletak di atas tebing di atas laut.
Bandara Internasional Kansai, Jepang
Terletak di pulau buatan di Jepang, bandara ini terletak 5 meter di atas laut dengan total panjang 3500m dari landasan pertama dan 4000m dari landasan kedua.
Sedikit kesalahan dari pilot bisa membuat pesawat mendarat di atas air.
Bandara Internasional Madeira, Portugal
Landasan pacu bandara ini terlihat mirip dengan jembatan karena konstuksinya enggak dibangun di tanah yang datar.
Banyak pilot berpengalaman dengan jam terbang tinggi percaya bahwa ini adalah salah satu landasan pacu terberat dan paling sulit untuk didaratkan.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Selalu Beruntung Soal Hubungan Percintaan. Kamu Termasuk?
Bandara Lukla, Nepal
Panjang landasannya adalah 460 meter, angin yang berembus pun cukup kencang karena berasal dari pegunungan Himalaya.
Jadi PR sulit buat pilot untuk mendaratkan pesawatnya sebelum landasan berakhir.
(*)
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR