Cewekbanget.id – Menyambut hari kemerdekaan Indonesia, bulan depan bakal ada 2 film yang diadaptasi dari novel sastra Indonesia nih!
Novel tersebut adalah novel ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Kedua film ini bakal digarap oleh rumah produksi Falcon Picture.
Richard Oh menjadi sutradara ‘Perburuan’ dan memilih Adipati Dolken sebagai peran utama, sedangkan Hanung Bramantyo sutradara ‘Bumi Manusia’ memilih Iqbaal Ramadhan sebagai pemeran utama.
Baca Juga: 3 Gaya Menawan Mawar Eva de Jongh, Lawan Main Iqbaal Ramadhan di Bumi Manusia, Pakai Dress Kekinian!
Uniknya, kedua film dengan rumah produksi yang sama ini bakal ditayangkan bersamaan lho yaitu tanggal 15 Agustus 2019!
Selain itu, film ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ kembali mempersaingkan Iqbaal dan Adipati yang dulunya udah pernah bersaing dalam film ‘Dilan’ dan ‘Teman Tapi Menikah’ yang juga tayang dalam waktu berdekatan.
Yuk intip fakta menarik dari film ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ yang akan tayang bersamaan!
Perbedaan Zaman dan Plot di Film ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’
Film 'Perburuan' dan 'Bumi Manusia'
Film ‘Bumi Manusia’ mengambil latar peristiwa pada masa penjajahan Belanda, di mana karakter Minke seorang pribumi yang diperankan oleh Iqbaal, jatuh cinta dengan cewek Belanda bernama Annelies.
Minke kemudian berjuang demi cinta dan martabatnya sebagai orang Indonesia.
Film ‘Perburuan’ mengambil latar peristiwa pada masa penjajahan Jepang, dan karakter Hardo diperankan oleh Adipati.
Hardo merupakan tentara Pembela Tanah Air atau PETA yang berjuang bersama tentara lainnya untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia atas Jepang.
Adipati Dolken Sebenarnya Mengincar Peran Minke di ‘Bumi Manusia’!
Adipati Dolken
Dilansir dari laman tribunnews.com, Saat kabar novel ‘Bumi Manusia’ bakal diadaptasi jadi film muncul, Adipati Dolken sudah mengincar peran sebagai Minke.
Namun sayangnya, Minke harus diperankan dengan sosok yang lebih muda daripada Adipati, sehingga pilihan jatuh pada Iqbaal.
“Ya pasti tertariklah berperan menjadi Minke di film ‘Bumi Manusia’. Pas tahu mau dijadiin film, aku sudah ngincer pengin main di film ini” kata Adipati saat ditemui usai perilisan trailer film ‘Perburuan’.
Alasan ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ Tayang Barengan
Film 'Bumi Manusia'
Falcon Pictures mengungkapkan kalau mengadaptasi novel ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ bukan cuma sekedar meraup keuntungan yang lebih besar.
Selain sebagai peringatan perjuangan bangsa Indonesia, Falcon Pictures menayangkan dua film tersebut bersamaan sebagai apresiasi dan perayaan atas karya-karya Pramoedya Ananta Toer.
“Kita pengin memproduksi kedua film ini bukan sekedar pengin box office, ini adalah perjuangan dari 15 tahun terakhir. Banyak rumah produksi yang mau memproduksi ini, tapi enggak pernah jadi.
Nah, ini salah satu penghargaan untuk kita semua, bagi semua orang yang terlibat di film ini,” kata Frederica, produser Falcon.
Baca Juga: Brewokan, Ini Penampilan Terbaru Adipati di Film ‘Perburuan’!
Adaptasi Film ‘Perburuan’ Merupakan Rekomendasi Langsung dari Keluarga Pramoedya
Film 'Perburuan'
Richard Oh awalnya berniat mengadaptasi novel ‘Gadis Pantai’ Pramoedya. Tapi dari pihak keluarga Pramoedya malah mengusulkan novel ‘Perburuan’ untuk dijadikan film.
Setelah mengetahui cerita dan inti dari novel ‘Perburuan’, Richard Oh pun menjadikan ‘Perburuan’ sebagai pilihannya untuk dijadikan film, karena lewat tulisan itulah Pramoedya menggambarkan Indonesia di zaman penjajahan Jepang dengan sangat indah.
‘Bumi Manusia’ Akan Berdurasi 3 Jam dan Melakukan Casting Hingga Ke Belanda!
Film 'Bumi Manusia'
Hanung Bramantyo mengungkapkan kalau dia benar-benar serius dalam pembuatan film ini.
Untuk memberikan suasana khas jaman Belanda yang sesungguhnya, Hanung sampai harus melakukan casting di Belanda untuk mencari pemeran pembantu noni Belanda.
Dikabarkan film ini juga akan berdurasi sama kayak ‘Avengers: Endgame’ yaitu 3 jam lho!
Wah salut deh!
Baca Juga: 9 Teaser Foto dari Film Bumi Manusia Sudah Rilis. Keren Banget!
Almarhum Pramoedya sendiri memang pengin karya-karyanya difilmkan, tapi sayangnya hal ini baru terwujud setelah 13 tahun setelah kepergiannya.
Semoga perfilman Indonesia semakin maju terus kedepannya ya!
Kalau kamu lebih tertarik untuk nonton film ‘Bumi Manusia’ atau ‘Perburuan’ nih, girls?
(Elfrida Devina)
(*)
| Penulis | : | None |
| Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR