Karena itu, perasaan sedih ketika idola meninggal harus kita luapkan. Sah-sah saja kalau ingin menangis. Kita juga bisa curhat sama teman yang memahami perasaan kita.
Dan tentunya, menghindari orang yang akan memberikan komentar menyudutkan, karena hal tersebut akan membuat kita semakin emosi.
Kehilangan Seseorang yang Menjadi Sumber Inspirasi
Tentunya ada alasan kita mengidolakan seseorang, selain fisik tentunya. Bisa berupa karyanya, juga sikapnya yang menginspirasi.
Ketika dia meninggal, kita pun kehilangan seseorang yang menjadi sumber inspirasi. Kita kehilangan sosok yang selama ini memotivasi kita. Karena itulah, rasa sedih itu muncul.
“Lagu-lagu SHINee banyak menginspirasiku buat lebih terbuka. Sekarang, aku enggak begitu pemalu, itu karena lagu SHINee, makanya aku sedih banget ketika Jonghyun meninggal,” (Vita, 19 tahun, Jakarta).
Saya juga merasakannya. Sebagai seseorang yang tumbuh dengan lagu Linkin Park dan mendapat suntikan semangat lewat lagu mereka, ada rasa kosong di hati ketika menyadari saya tidak akan pernah lagi mendengarkan suara Chester yang menyuarakan rasa frustasi saya.
Mereka Ada Untuk Kita
Mungkin fisiknya jauh, tapi kita merasakan kalau idola selalu ada untuk kita. Saat sedih, kita bisa mendengarkan lagunya atau menonton filmnya, misalnya.
Hal inilah yang membuat kita memiliki semacam keterikatan dengan seleb idola.
Dengan kepergian mereka, kita jadi bertanya-tanya, siapa lagi yang akan selalu ada untuk menghibur kita?
Tentunya masih ada keluarga, sahabat, pacar, dan lainnya yang selalu ada untuk kita. Namun tetap saja, ada bagian hati merasakan kehilangan.
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR