Cewekbanget.id - Istilah eating disorder pasti sudah enggak asing lagi kan, girls? Eating disorder atau gangguan pola makan ini mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh si penderita, lho.
Salah satu penyebab seseorang bisa terkena gangguan makan adalah karena seseorang berusaha memenuhi stereotipe tertentu, misalnya tentang badan ideal atau standar kecantikan yang harus berbadan langsing dan tinggi, yang berkembang di masyarakat.
Awalnya hanya ingin diet justru berubah jadi gangguan makan serius yang mempengaruhi kesehatan.
Terbilang sering dialami oleh para remaja, nyatanya gangguan makan ini juga bisa dialami oleh perempuan atau laki-laki dari segala umur, baik dewasa maupun muda.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 5 Oktober 2019. Leo Jenuh & Butuh Me Time!
Yang juga perlu diperhatikan, menurut Dana Harron, PsyD, psikolog klinik di Washington DC, kebanyakan orang yang mengalami eating disorder justru enggak terlihat seperti mengalami gangguan makan!
Justru kita harus lebih memperhatikan gejala yang enggak terlalu terlihat, seperti gelisah saat makan, menggunakan baju yang longgar-longgar, dan selalu ke kamar mandi setelah selesai makan.
Enggak bisa dianggap sepele, eating disorder bisa mengakibatkan dehidrasi, anemia, pingsan, gangguan jantung, gangguan gastritis.
Baca Juga: Kepolisian Layangkan Surat Penangkapan untuk Staf 'Produce X 101', Mnet: Jangan Libatkan Artisnya
Lebih parahnya lagi kalau enggak mendapat penanganan yang serius, eating disorder bisa menyebabkan kematian. lho!
Kalau selama jenis eating disorder yang paling populer adalah anoreksia, ternyata masih ada lho berbagai jenis gangguan makan lainnya yang perlu kita ketahui.
Yuk, intip ulasan tentang jenis eating disorder berikut ini, girls!
1. Anoreksia Nervosa
Penderita anoreksia sangat takut mengalami kenaikan berat badan. Akibatnya mereka berusaha mengurangi jumlah porsi dan frekuensi makan secara ekstrim.
Penderita anoreksia sering kali merasa gemuk, meskipun pada kenyataannya mereka terlihat kurus bahkan sangat kurus. Lebih parahnya lagi, rambut dan kuku rapuh, kulit juga jadi kering dan kekuningan.
2. Orthorexia
Penderita gangguan makan ini punya obsesi berlebihan untuk mengonsumsi makanan sehat. Yup! Penderita Orthorexia akan sangat mudah merasa bersalah ketika mereka makan makanan yang enggak sehat.
Berbeda dengan anoreksia, penderita orthorexia menjalani diet bukan mau kurus, tetapi fokus pada kesehatan. Fyi, Penderita orthorexia memberi pengecualian pada makanan yang mengandung pestisida dan bahan kimia lainnya.
3. Bulimia Nervosa
Orang yang mengidap bulimia, enggak memiliki tubuh kurus seperti pengidap anoreksia. Kebanyakan berbadan normal bahkan gemuk.
Tetapi, pengidap bulimia punya kebiasaan makan banyak, lalu mencoba 'membayar' rasa bersalah karena makan banyak tersebut dengan olahraga secara berlebihan atau memuntahkan makanan yang dimakannya.
Ada banyak cara bagi seorang penderita bulimia untuk memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya. Misalnya dengan memasukkan jari ke tenggorokan sendiri, mengonsumsi obat penekan nafsu makan ataupun meminum obat pencahar.
Baca Juga: Vagina Berbau Tak Sedap? Hentikan Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini!
4. Binge
Menurut data dari National Eating Disorders Association (NEDA), Binge adalah jenis eating disorder yang paling berbahaya!
Penderita Binge akan makan dalam jumlah banyak, tapi mereka enggak memuntahkan atau mencoba mengeluarkannya lagi.
Tetapi, mereka justru merasa benci pada diri sendiri setelah makan banyak. Salah satu ciri seseorang menderita Binge adalah mereka makan waktu depresi dan bosan.
Penderita gangguan makan ini kebanyakan akan memiliki berat badan yang berlebih. Sehingga, akan meningkatkan resiko terkena hipertensi, diabetes maupun penyakit jantung.
5. Eating disorder not otherwise specified (EDNOS)
EDNOS adalah gangguan makan yang enggak memenuhi kriteria khusus anoreksia dan bulimia.
Misalnya, mereka sudah menunjukan semua gejala anoreksia tapi memiliki badan normal atau memiliki gejala bulimia, tapi hanya memuntahkan sebagian makanan.
Penderita EDNOS hanya memunculkan beberapa gejala gangguan makan tertentu, tapi enggak seluruhnya.
Yuk, mulai sekarang lebih mencintai dan peduli dengan kondisi badan kita sendiri, ya.
Kalau memang kita merasakan gejala dari salah satu jenis eating disorder diatas, kita bisa mulai obrolin dengan orangtua atau guru pendamping di sekolah. (*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR