1. Wartawan dari Sumatera Barat
Girls, Ani Idrus yang berprofesi sebagai wartawan ini lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 25 November 1918.
Beliau mengawali masa sekolahnya di Sawahlunto, kemudian melanjutkan pendidikannya di Medan.
Ani Idrus pun memulai karirnya sebagai wartawan pada tahun 1930.
Diketahui Beliau meninggal di kota Medan, Sumatera Utara, pada 9 Januari 1999 dalam usia 80 tahun. Fyi, pada tahun 2004 sosok Ani Idrus sempat diabadikan dalam bentuk perangko.
Baca Juga: 5 Momen Enggak Terlupakan Konser EXO di Jakarta. Janji Mau Datang Lagi!
2. Karir sebagai wartawan
Memulai karirnya di tahun 1930, dimana jurnalis enggak sebebas sekarang, Ani Idrus turut berkontribusi di majalah "Panji Pustaka", Jakarta.
Kemudian di tahun 1936 Ani diketahui bekerja di media "Sinar Deli" Medan, sebagai kontributor di majalah "Politik Penyedar".
Semakin dalam terjun di dunia jurnalistik, dilansir dari kompas.com, Ani Idrus dan sang suami, H. Mohamad Said menerbitkan majalah politik bernama "Seruan Kita" di tahun 1938.
Enggak berhenti disitu, Ani Idrus dan sang suami pun mendirikan surat kabar "Waspada" di tahun 1947. Psstt.. surat kabar ini pasti aktif sampai sekarang, lho! Kece banget kan, girls?
Sebagai seorang perempuan, perjuangan Ani di bidang pers un erat kaitannya dengan dunia perempuan. Misalnya, pendirian majalah "Dunia Wanita" di tahun 1949.
Juga berbagai tulisannya dalam makalah-makalah, salah satunya adalah"Posisi Kaum Perempuan dalam Pengelolaan Manajemen Pers" saat pekan diskusi di aula Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta.
3. Berjuang juga di bidang politik dan pendidikan
Selain di bidang pers, Ani Idrus juga berperan dalam dunia politik dan pendidikan.
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR