CewekBanget.ID – Belum lama ini, nama Ardhito Pramono mendadak jadi trending topic, khususnya di dunia Twitter.
Bukan tanpa alasan, nama Ardhito banyak disebut setelah seorang pengguna Twitter me-retweet cuitannya sepuluh tahun silam.
Dalam tweet tersebut, Ardhito mengatakan hal-hal yang dinilai mengandung unsur SARA.
Baca Juga: Giliran Cho Seungyoun Nge-notice Ardhito Pramono dan Ungkap Dari Mana Tahu Soal Lagunya
Menanggapi hal ini, pelantun Fine Today itu pun memberikan klarifikasi lewat akun Twitter pribadinya.
Dalam video klarifikasi tersebut, Ardhito menjelaskan alasan di balik tweet-nya saat itu.
Dia bilang kalau saat itu dirinya yang baru berumur 14 tahun mendapatkan pelecehan seksual oleh seorang pria di kereta saat tinggal di Sydney.
Baca Juga: Fakta Ardhito Pramono, Musisi Indonesia yang Lagunya Didengar Seungyoun ‘X1’!
Dianggap Dapat Beauty Privilege
Tweet video klarifikasi tersebut pun mengundang berbagai komentar yang enggak lepas dari pro dan kontra dari para netizen.
Ada yang berpikir kalau cuitan-cuitan itu enggak pantas di-tweet oleh seorang anak berumur 14 tahun, tapi ada juga yang mewajarkan hal tersebut.
Nah, pembelaan-pembelaan yang mewajarkan aksi Ardhito ini lah yang kemudian jadi bahan pembicaraan netizen.
Banyak netizen yang menganggap kalau Ardhito mendapatkan beauty privilege alias keuntungan karena tampangnya yang dinilai rupawan.
Mereka membandingkan apa jadinya kalau hal serupa terjadi kepada orang dengan wajah yang dinilai biasa saja.
Namun, enggak sedikit netizen yang menyatakan kalau mereka enggak membela Ardhito karena wajahnya, melainkan karena karyanya.
Ardhito: Gue Enggak Pernah Jual Tampang
Enggak Cuma lewat Twitter, Ardhito juga membahas soal beauty privilege di channel Youtube Arief Muhammad.
Saat ditanya mengenai hal tersebut, Ardhito bilang beauty privilege mungkin berlaku untuk sejumlah orang, tapi enggak berlaku buat dia.
Ardhito mengaku kalau sejak pertama kali masuk ke dunia musik dia enggak pernah menjual tampang, tapi menjual karyanya.
Jefri Nichol Ikut Bersuara
Selain Ardhito Pramono, aktor muda Indonesia Jefri Nichol juga jadi sorotan publik setelah nge-tweet pernyataan bernada sindiran yang dinilai berkaitan dengan kontroversi Ardhito Pramono.
Yang ngetweet “kalo orang jelek ngelakuin ini pasti blablabla
Kalo orang cakep ngelakuin ini pasti blablabla”Pasti mukanya emang, mohon maaf... jelek
— Jefri Nichol (@jefrinichol) January 31, 2020
“Yang ngetweet ‘kalo orang jelek ngelakuin ini pasti blablabla. Kalo orang cakep ngelakuin ini pasti blablabla’ Pasti mukanya emang, mohon maaf… jelek.
“Sudah jelek, so tau, suka comparing… Kasian kayak gapunya tujuan hidup.
“Liat deh respond salty di-tweet ini. Kalian ngeluh orang selalu lihat fisik tapi di saat yang bersamaan malah kalian yang suka compare fisik orang lain. Hypocrisy at its finest.”
Baca Juga: Berprofesi Model, Modisnya Gaya Fashion Jeanne, Pacar Ardhito Pramono
Lagi-lagi, tweet Jefri ini seketika jadi trending dan digunjingkan banyak orang.
Banyak netizen yang ngaku jadi makin insecure setelah baca tweet Jefri itu.
“Lu gak pernah ngerasain jadi orang jelek bang. Gak pernah kan rasain dikacangin di grup angkatan padahal kita lagi nanya atau butuh pertolongan sementara kalo orang cantik nanya di grup langsung pda bales dan niat bantuin. Sesimple itu tapi sakit hati anjirr aingg :"" Tulis seorang netizen.
Enggak sedikit juga yang mengaitkan tweet tersebut dengan kasus narkoba Jefri beberapa waktu lalu yang juga punya satu masalah yang sama, yaitu beauty privilege.
“hadehh bocil, kalo lu gak ganteng juga kemaren pas kasus narkoba lu udh disumpahin mampus ama netijen wkwkwkwk”
Gimana menurut kamu, girls? Apa beauty privilege emang terjadi pada Ardhito dan Jefri?
Sebaiknya di media sosial atau dunia maya, kita harus selalu menjaga sikap, layaknya di dunia nyata.
Jangan membela seseorang hanya karena kelebihan yang dia punya.
Ketika ada yang salah, maka kita harus memberikan pengertian bahwa itu salah.
Lagi pula, tiap orang bisa menarik dengan caranya masing-masing kok, enggak harus karena wajahnya yang rupawan. Setuju?
(Adityasari Dwi)
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR