Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Jenis depresi ini hanya berlangsung sementara, yaitu menjelang menstruasi.
Gejalanya seperti cemas berlebihan dan perubahan mood secara drastis. Yup, PMDD merupakan PMS dalam bentuk yang lebih parah, girls.
Dalam tahap ini, tubuh jadi kehilangan fungsi seperti tidak bersemangat melakukan apa-apa dan tidak tertarik terhadap hal apapun.
Baca Juga: Claudia Setyohadi, Influencer di Beauty Date 2020 yang Banting Setir dari Lawyer
Dysthymia
Ini adalah jenis depresi yang menyebabkan kita tertekan dan sedih berlebihan dalam waktu lama, bahkan bisa sampai setahun atau lebih.
Dysthymia membuat kita cepat capek, kurang konsentrasi, mengalami perubahan pola tidur dan makan.
Jika menderita dysthymia, besar kemungkinan bisa menderita major depression juga jika dibiarkan.
Psychotic Depression
Terakhir ada juga psychotic depression atau depresi yang lama kelamaan membuat kita sulit membedakan antara realita dan khayalan.
Tentu saja, depresi jenis ini membuat kita jadi semakin tertekan. Kita sering mempercayai keyakinan palsu yang dibuat sendiri, seperti delusi dan halusinasi.
Bahkan, kita juga percaya kepada apa yang seolah-olah dilihat atau didengar, padahal sebenarnya hal itu enggak ada.
Jangan dibiarkan, kita pun butuh bantuan profesional di bidang ini untuk membuat kita merasa lebih baik.
Baca Juga: Buang-Buang Waktu, Ini 5 Tanda Kita Harus Mundur PDKT Sama Gebetan!
Apapun jenis depresinya, sebaiknya enggak boleh kita abaikan dan harus segera ditangani. Oke girls?
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR