CewekBanget.ID - Beberapa bulan yang lalu, dikabarkan bahwa virus corona (COVID-19) cenderung lebih rentan menyerang orang dewasa.
Namun hal itu membuat para remaja jadi merasa lebih enteng beraktivitas terutama di tengah new normal sehingga kerap menimbulkan perdebatan.
Ditambah lagi wacana kembalinya kegiatan belajar mengajar aktif di sekolah di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, sekolah pada tingkatan menengah atas yang berada di zona hijau bisa kembali dibuka dengan sejumlah persyaratan.
Sementara, di negara-negara yang relatif sudah mengendalikan laju penyebaran virus corona, seperti Korea Selatan, pro kontra soal kembali beraktivitasnya para siswa di sekolah juga muncul.
Sebenarnya, seberapa besar risiko penularan pada anak-anak dan remaja?
Baca Juga: PSBB DKI Jakarta Diperpanjang (Lagi), Ahli: Pelan-Pelan Naik, Mengkhawatirkan
Pertimbangan Membuka Kembali Sekolah
Melansir New York Times, Sabtu (18/7/2020) dari Kompas.com, penelitian terhadap hampir 65.000 orang di Korea Selatan menunjukkan bahwa pembukaan kembali sekolah akan memicu penyebaran virus corona lebih luas.
Penelitian itu dipimpin oleh Dokter Young Joon Park dan dipublikasikan di laman CDC.
Dalam penelitian itu disebutkan bahwa anak-anak di bawah usia 10 tahun lebih jarang menularkan daripada orang dewasa, meskipun risikonya bukan berarti enggak ada sama sekali.
Sementara itu, anak-anak yang berusia antara 10-19 tahun atau remaja dapat menyebarkan virus seperti orang dewasa.
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR