Menurut Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Rhorom Proyatikanto, jarak tersebut sekitar 15 kali jarak Bumi dengan Bulan.
Bisakah asteroid ini dilihat dari Indonesia?
Kepada Kompas.com, Rhorom mengatakan bahwa kita yang berada di Indonesia dapat melihat asteroid ini setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit esok hari.
Dilihat dari posisinya, asteroid 2020 ND memiliki deklinasi -40 derajat.
Artinya, asteroid tersebut kira-kira berada di atas 40 derajat lintang selatan. "Posisinya agak selatan, dekat dengan rasi sagitarius," kata Rhorom.
Baca Juga: Lagu Spesial, N.Flying Rilis Video Musik Animasi 'Starlight'!
Namun karena cahayanya sangat redup, kita tidak dapat melihatnya secara langsung.
"Untuk mengamatinya, harus dengan alat bantu teleskop yang paling enggak ukurannya 20 sentimeter. Karena memang asteroid tersebut redup," imbuh dia.
Rhorom pun menambahkan, fenomena ini tidak bisa dilihat dengan bantuan kamera DSLR.
"Kamera DSLR juga kurang (dapat menangkap asteroid) karena kebutuhan cermin atau lensanya 20 sentimeter, sementara pada kamera DSLR ukuran normal lensa kamera hanya sekitar 10 sentimeter atau di bawahnya," terangnya.
Nah, bagi Anda yang memiliki teleskop di rumah dan ingin melihatnya, Rhorom mengatakan asteroid yang tampak akan seperti titik putih kecil yang sangat redup di antara bintang-bintang yang lebih terang.
"Akan tetapi kalau kita bandingkan potret malam ini dengan kemarin malam dan besok malam, kita akan tahu asteroid bergerak di antara bintang-bintang. Terlihat perpindahannya," ucap dia.
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR