CewekBanget.ID - Sama seperti bagian tubuh lainnya, telinga juga menghasilkan kotoran.
Saat membersihkan telinga, pernah enggak memperhatikan warna dari kotoran telinga?
Baca Juga: Sering Terpapar Sinar Matahari dan 4 Penyebab Mata Panda. Jangan Diabaikan!
Fyi, kotoran telinga ini sebenarnya berfungsi untuk mencegah kotoran dan bakteri dari luar telinga, masuk ke bagian dalam telinga.
Juga sebagai pelembap dan pelindung daerah sensitif telinga. Makanya, kotoran telinga kita biasanya lengket, sehingga bisa menjebak berbagai macam kotoran hingga serangga yang masuk ke telinga.
1. Warna Cokelat
Kotoran telinga berwarna coklat atau agak gelap ini terbilang enggak berbahaya. Kotoran telinga yang berwarna cokelat bisa jadi pertanda kalau tubuh kita lagi mengalami stres.
So.. penting bagi kita untuk istirahat beberapa hari dengan bersantai dan jangan banyak pikiran. Oke?
Baca Juga: Cari Tahu Arti dari 5 Warna Tempat Sampah. Hijau Untuk Sampah Organik!
2. Warna Hitam
Kalau hanya terjadi sekali, maka enggak masalah.
Tapi kalau kotoran telinga berwarna hitam dan disertai rasa gatal yang berlebihan, maka kita harus segera ke dokter, ya!.
Soalnya ini bisa jadi tanda kalau telinga kita mengalami infeksi jamur.
3. Warna Abu-abu
Jika kita melihat kotoran telinga kita berwarna abu-abu tanpa disertai gejala sakit di telinga, maka enggak perlu khawair.
Kemungkinan besar itu hanyalah kotoran alami telinga yang bercampur dengan debu.
4. Warna Merah (seperti berdarah)
Pernah mengalaminya? Kotoran telinga yang menghasilkan warna kemerahan seperti darah ini bisa jadi pertanda kalau gendang telinga kita berlubang ataupun ada luka di telinga.
Kondisi seperti ini bisa membuat telinga kita jadi infeksi dan akan mengganggu pendengaran. Yuk segera periksa ke dokter kalau kita mengalami kondisi ini, ya!
Baca Juga: Di Bawah 30 Ribu, Ini 3 Loose Powder Paling Juara Buat Remaja!
5. Warna Putih
Kotoran telinga yang berwarna putih menandakan kita kekurangan vitamin atau nutrisi tertentu, terutama zat besi dan zat tembaga.
Makanya, penting bagi kita untuk lebih rajin mengonsumsi vitamin, kacang-kacangan ataupun oatmeal.
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR