Kaitan Antara Kesembuhan dan Gangguan Kejiwaan
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Brain, Behavior and Immunity, peneliti melakukan analisis terhadap 402 pasien yang dirawat di Rumah Sakit San Raffaele, Milan, Italia.
Dari jumlah total pasien tersebut, diketahui sebanyak 265 pasien berjenis kelamin laki-laki dan 137 lainnya perempuan.
Para ahli memeriksa kesehatan mental pasien sebulan setelah mendapatkan perawatan dengan melakukan wawancara klinis dan kuesioner penilaian diri.
Hasilnya, mayoritas atau sekitar 55% pasien memiliki seenggaknya satu gangguan kejiwaan, sedangkan beberapa lainnya memiliki lebih dari satu gangguan kejiwaan.
Masih dalam sumber penelitian yang sama, 42% pasien yang diteliti mengalami gangguan kecemasan, 40% mengalami insomnia, 31% depresi, 28% mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan 20% memiliki gejala obsesif-kompulsif (OC).
Studi ini juga mendapati bahwa cewek kemungkinan besar mengalami gangguan psikologis yang lebih berat.
Pasien yang telah lebih dulu didiagnosis gangguan mental juga ditemukan lebih parah setelah sembuh dari COVID-19.
Baca Juga: Tingkat Akurasi Tinggi, Anjing yang Bisa Mendeteksi Virus COVID-19 Akan Ditempatkan di Bandara!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR