Perlu Studi Lanjutan
Para ahli menunjukkan perlunya studi observasional lain dan penelitian yang lebih formal sebagai tindak lanjut.
Merespons studi, Ketua Kedokteran dan Kepala Ahli Epidemiologi, dokter Aaron Glatt mengungkapkan banyak rumah sakit, termasuk Mount Sinai South Nassau di New York, yang mengharuskan dokter, perawat, dan pengunjung untuk memakai kacamata atau pelindung wajah bersamaan dengan masker guna melindungi diri dari virus SARS-CoV-1.
Karena itu kacamata boleh jadi sebagai pelindung parsial yang harus digunakan bersamaan dengan alat pelindung lain.
Bukan berarti memakai kacamata saja sudah cukup, karena kacamata biasa enggak bisa sepenuhnya menutupi atau melindungi mata seperti halnya kacamata atau pelindung wajah.
Kacamata mungkin memberikan perlindungan, tapi jelas dengan kacamata biasa, partikel di udara secara teoritis bisa masuk dengan mudah di sekitar mata.
Baca Juga: Awas Keliru, Ini 6 Mitos dan Fakta Soal Penularan Virus Corona!
Potensi Peningkatan Risiko Infeksi
Di sisi lain, kemungkinan besar kacamata justru dapat meningkatkan risiko karena seseorang boleh jadi akan lebih sering menyentuh mata dan berpotensi mencemari mata ketika melepas, mengganti, atau menyesuaikan frame kacamata.
Penelitian tersebut didasarkan pada sampel yang relatif kecil sehingga perlu direplikasi dalam studi yang melibatkan lebih banyak orang.
Meski studi tersebut sangat menarik dan tentu ada latar belakang pengetahuan yang bisa jadi mengarah ke efek satu sama lain, tapi jelas perlu studi yang lebih ketat untuk mengonfirmasi hasil studi tersebut.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR