CewekBanget.ID - Pengguna kacamata paham banget deh, kalau pakai masker suka muncul embun atau uap di kacamata yang lagi di pakai.
Hmm sebagai pengguna kacamata tentunya embun di kacamata ini sangat mengganggu ya.
Karena pasti kacamata langsung terlihat buram karena embun atau uap yang menempel di kacamata ini ketika kita pakai masker.
Baca Juga: Sering Keliru, Gini Cara Aman Pakai Masker di Transportasi Umum!
Tapi memangnya kenapa ya kalau pakai masker, ada saja embun atau uap yang menempel di kacamata kita?
Sirkulasi Udara yang Jelek Pada Masker
Ternyata masker yang kita gunakan sangat memengaruhi adanya embun di kacamata kita lho, girls.
Hal ini diungkapkan oleh Evy Christina, Marketing Manager UNIQLO Indonesia, saat launching Masker AIRism dari UNIQLO pada Rabu, (21/10) via Zoom Meeting.
"Sebenarnya kacamata berembun karena napas kita enggak bisa keluar yang disebabkan oleh sirkulasi masker yang enggak baik.
Nah kalau AIRism itu sirkulasi udaranya tetap keluar, panas dan embunnya itu keluar, jadi mengurangi potensi pembentukan embun di kacamata.
Mereka (orang yang mencoba masker AIRism) enggak terlalu komplain soal munculnya embun saat pakai masker ini," jelas Evy.
Ternyata sirkulasi udara ini juga yang menyebabkan kita kadang jadi sesak napas kalau pakai masker terlalu lama, girls.
Jadi karbondioksida yang kita hembuskan lewat napas enggak keluar dari masker, membuat masker terasa sesak bahkan menimbulkan embun di kacamata yang kita gunakan.
Baca Juga: Lipstik Nempel di Masker Bikin Risih! Ini 3 Tips Mengakalinya!
Masker Seperti Apa yang Layak dan Nyaman Digunakan Sehari-hari?
Karena kita enggak bisa sembarang pilih masker kain yang hanya tebal saja tapi ternyata bikin sesak karena sirkulasi udara yang enggak baik, lantas masker seperti apa nih yang sebaiknya kita gunakan setiap hari?
Tentunya kita pengin nyaman menggunakan masker ya karena seperti yang kita ketahui di tengah pandemi seperti ini kita harus menjaga protokol kesehatan yang baik saat beraktivitas.
Dr. Alfi Auliya Rachman di press conference yang sama menjelaskan, "Kalau acuan dari who, minimal masker kain itu 3 lapis.
Lalu dari kita (ahli kesehatan) sendiri lewat bagian nasional punya 12 indikator menentukan masker itu SNI atau enggak.
Salah satunya adalah bisa menfiltrasi bakterial atau partikel di atas 60%."
Evy Christina menambahkan, "WHO menyarankan masker minimal 3 lapis, jadi masker AIRism ini punya standar itu 3 lapis.
Kalau kita bedah lagi struktur 3 lapisnya, lapisan pertama bahan AIRism, lapisan kedua adalah nano filter, dan lapisan ketiganya AIRism lagi.
Filter nano ini bisa menangkal menyaring bakteri sampai 99% dan ini sudah diuji berdasarkan beberapa parameter oleh badan standarisasi nasional, yang kita uji di Jepang."
Baca Juga: Buka Jendela Penting untuk Cegah Penularan COVID-19 di Dalam Ruangan!
Kelembutan Masker Jangan Diabaikan
Masker bisa kita pakai selama berjam-jam sehingga kadang ada case wajah yang jadi iritasi atau jerawatan karena menggunakan masker terlalu lama.
Makanya kita enggak boleh mengabaikan bahan masker yang kita pakai nih, girls.
Kelebihan Masker AIRism sendiri adalah bisa terasa sangat lembut di kulit karena lapisan bagian dalam AIRism bebas dari kekakuan atau ketebalan yang biasa ditemukan di masker non-woven atau katun.
Struktur mesh atau jaring di masker AIRism juga memastikan agar masker tetap ringan dan tipis serta terus mengoptimalkan sirkulasi udara sehingga tidak terasa pengap.
(*)
Cara Mengetahui Personal Color Agar Lebih Percaya Diri Bersama Wardah, Cuma di Cosmetic Day 2024!
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR