CewekBanget.ID - Hayo, siapa yang doyan mengonsumsi mi instan, nih?
Mi instan menjadi salah satu makanan cepat saji yang paling banyak dikonsumsi karena rasanya memang enak dan hadir dalam berbagai rasa sehingga terasa enggak membosankan saat menyantapnya.
Cara penyajian yang mudah juga membuat mi instan menjadi favorit kita yang kerap sibuk sekolah, kuliah, atau bekerja.
Baca Juga: 7 Cara Masak Mi Instan Tergampang yang Bikin Makin Nikmat & Bergizi!
Padahal, makanan ini telah terbukti secara klinis enggak dapat dikonsumsi berlebihan karena bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Nah, 4 hal ini bisa jadi alasan kita untuk enggak lagi tergoda kenikmatan mi instan yang diam-diam enggak baik bagi kesehatan!
Mengandung Lemak Jahat
Mi instan mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans.
Jika dikonsumsi berlebihan, zat tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Padahal, kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Baca Juga: Wah, Sudah Ada Mi Instan yang Bisa Redakan Nyeri Menstruasi! Kok Bisa?
Sulit Dicerna
Mi instan dapat memerlukan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga bisa membebani proses pencernaan.
Hal ini juga bisa mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin.
Selain itu, kandungan pengawet di dalamnya juga bisa memicu asma, kecemasan, dan diare.
Tinggi Kandungan Garam
Kandungan garam dalam mi instan juga sangat tinggi.
Riset 2014 dalam American Journal of Hypertension membuktikan, konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia.
Pasalnya, konsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, yang tergolong 'silent killer' berbahaya.
Baca Juga: Dear Anak Gunung, Jangan Lagi Bawa atau Makan Mie Ketika Naik Gunung!
Terbuat dari Tepung Terigu yang Diproses Tinggi
Sebagian besar mi instan terbuat dari tepung terigu yang telah digiling, disuling, dan mengalami proses pemutihan.
Tentunya, bahan yang telah mengalami pemrosesan tinggi itu mengandung nutrisi yang rendah.
Tepung terigu yang telah mengalami pemrosesan tinggi juga mengandung kalori kosong dan jika dikonsumsi berlebihan, bisa memicu obesitas.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR