CewekBanget.ID - Di masa pandemi ini, segala sesuatu terasa berat dan kadang membuat kita jadi emosi secara berlebihan.
Wajar saja segala hiruk pikuk yang harus dilakukan memicu stres dan menyebabkan kemarahan yang memuncak.
Nah, inilah pentingnya bagi kita untuk mencoba beberapa tips agar dapat mengelola emosi dan menahan rasa marah supaya enggak meledak-ledak.
Baca Juga: Sering Marah? Gini 9 Cara Paling Ampuh untuk Mengontrol Kemarahan!
Tarik Napas Dalam-Dalam
Salah satu keterampilan mengatasi emosi yang paling efektif dan sudah kita lakukan sepanjang waktu adalah bernapas.
Namun, bukan sembarang bernapas, kali ini kita bernapas melalui diafragma atau dikenal juga sebagai pernapasan perut.
Ini adalah jenis napas dalam yang membuat perut mengembang saat kita sedang menarik napas, dan mengecil saat menghembuskannya.
Berlatihlah menarik napas perlahan melalui hidung dan menghembuskannya secara bertahap melalui mulut.
Mungkin tampaknya terlalu sederhana untuk membantu kita mengendalikan emosi, akan tetapi, pernapasan diafragma melibatkan sistem saraf parasimpatis yang menenangkan saat kita merasa stres atau kesal.
Kita juga dapat meningkatkan pernapasan diafragma dengan visualisasi yang menenangkan.
Coba lakukan sambil membayangkan kita sedang bersantai di pantai atau hutan.
Atasi Stres dengan Berolahraga
Lakukan beberapa jenis aktivitas fisik yang ringan, enggak harus pergi ke gym.
Berjalan, menaiki tangga, dan apapun yang membuat kita bergerak lebih banyak dari sebelumnya akan sangat membantu.
Yoga juga bisa jadi salah satu olahraga yang dilakukan karena fokusnya pada perhatian dan pernapasan sebagai pereda stres yang ampuh.
Apalagi, internet dipenuhi dengan sumber daya dan video gratis untuk dapat membantu kita memulai yoga atau latihan yang bisa dilakukan di rumah selama masa pandemi.
Baca Juga: Tak Terduga! Tenangkan Hati dan 5 Manfaat Menangis Bagi Kesehatan
Bersyukur
Mempraktikkan rasa syukur dapat membantu kita menyoroti hal-hal positif dalam hidup kita.
Secara umum, kita cenderung mengarah ke hal negatif dan kita sering mengabaikan hal-hal baik.
Cobalah membuat jurnal yang berisi ucapan rasa syukur atau menghubungi orang-orang terdekat untuk saling mengingatkan tentang hal-hal yang disyukuri secara teratur.
Perhatikan Isyarat Tubuh
Apakah kita sering mengatupkan gigi, mengepalkan tangan, atau menegangkan bahu?
Beberapa tanda pertama bahwa kecemasan atau kemarahan akan membanjiri kita akan terlihat pada tubuh kita.
Perhatikan isyarat tersebut, kemudian coba gunakan beberapa keterampilan mengatasi emosi, seperti pernapasan diafragma.
Jika kita dapat mengatasi gejala-gejala ini maka akan lebih mudah untuk menenangkan diri sendiri.
Baca Juga: Biar Enggak Makin Emosi, Ini 4 Cara Tenangkan Pikiran Setelah Berantem Sama Sahabat
Cari Bantuan
Jika stres, kecemasan, atau kemarahan mulai memengaruhi hidup, ada baiknya untuk berbicara dengan ahlinya melalui telepon atau video call.
Salah satu cara sederhana untuk mengetahuinya adalah dengan bertanya pada diri sendiri apakah kita telah bertindak di luar kepribadian, misalnya kita biasanya berwatak lembut sekarang mengalami ledakan amarah, atau kita yang biasanya dapat diandalkan kini sudah mulai kehilangan kepedulian karena kecemasan.
Kalau enggak, apakah kita menghindari panggilan telepon dari teman atau keluarga karena suasana hati yang buruk?
Jika kita sedang mengalami perubahan ini, membicarakannya pada orang terdekat atau psikolog akan menjadi cara yang baik untuk membantu melepaskan emosi terpendam dan mempelajari keterampilan untuk menangani stres.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR