CewekBanget.id - Enggak bisa dipungkiri ya girls setelah pandemi COVID-19 ini, hidup kita jadi berubah.
Pola hidup bersih dan sehat, selain mencuci tangan ialah mengenakan masker.
Yaps, memakai masker kini seolah jadi kewajiban untuk melindungi satu sama lain.
Memakai masker merupakan salah satu cara efektif untuk menghambat penyebaran Covid-19.
Namun, ternyata memakai masker dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya sakit tenggorokan.
Menurut pakar pengobatan medis Neha Vyas, memakai masker terlalu lama memang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Sebab, orang-orang cenderung harus berbicara lebih keras agar bisa didengar oleh lawan bicara saat pakai masker. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan pada tenggorokan dan memicu rasa sakit.
Baca Juga: Duh, Rupanya 5 Jenis Makanan Ini Jadi Pemicu Timbulnya Jerawat!
"Setiap orang bisa mengalami sakit tenggorokan. Tapi, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, menderit alergi, atau sering berbicara bisa sangat rentan mengalaminya," ujar Vyas yang dilansir melalui Cleveland Clinic.
Selain itu, masker yang kotor juga bisa jadi masalah serius. Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini, masker selalu menempel di wajah sepanjang hari.
Masker yang kotor, entah karena terlalu lama dipakai atau cara pemakaian yang keliru, membuat kuman atau virus menumpuk di dalamnya dan bisa memicu sakit tenggorokan.
Cara mengatasi
Selain memastikan kebersihan masker yang kita pakai, Vyas menyarankan kita untuk sebisa mungkin membatasi diri agar tidak menyentuh atau melepas masker.
Ketika akan memasang atau melepas masker, pastikan tangan selalu dalam keadaan bersih.
Apabila sudah terlanjur mengalami sakit tenggorokan, Vyas menyarankan untuk menggunakan obat antihistamin atau obat anti-inflamasi, seperti asetaminofen dan ibuprofen.
Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik agar sakit tenggorokan tidak berlanjut.
Selanjutnya, langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah menjaga kebersihan masker agar virus atau kuman tidak menumpuk di dalam masker.
Cara menjaga kebersihan masker
Salah satu cara efektif untuk membuat masker yang kita gunakan adalah dengan mencucinya secara rutin. Ruangan untuk mencuci harus memiliki sirkulasi udara yang baik.
Jika kita menggunakan mesin cuci, gunakan pengaturan suhu terpanas untuk menetralkan mikroba yang ada di dalam masker.
Lalu, keringkan di tempat yang mendapatkan paparan cahaya matahari paling tinggi. Opsi lain, kita juga bisa menggunakan mesin pengering dengan pengaturan suhu tertinggi untuk membasmi semua patogen yang tersisa pada masker.
Apabila kita mencucinya secara manual atau dengan tangan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk melakukan beberapa langkah.
Pertama, periksa label untuk mengetahui apakah pemutih yang digunakan bisa untuk disinfeksi atau tidak.
Baca Juga: Duh, Rupanya 5 Jenis Makanan Ini Jadi Pemicu Timbulnya Jerawat!
Pada beberapa produk pemutih, terutama yang bisa dipakai untuk pakaian berwarna, kandungannya tidak efektif untuk desinfeksi.
Kita bisa gunakan pemutih yang mengandung 5,25 persen hingga 8,25 persen natrium hipoklorit. Namun, pastikan produknya tidak melewati tanggal kedaluwarsa.
Perlu dicatat, jangan pernah mencampur pemutih rumah tangga dengan amonia atau pembersih lainnya.
Untuk takarannya, campurkan empat sendok teh pemutih dengan tiga liter air. Lalu, rendam masker dalam larutan pemutih selama 5 menit.
Setelah itu, buang larutan pemutih ke saluran pembuangan dan bilas masker secara menyeluruh dengan air dingin atau suhu kamar.
Nah, pastikan masker benar-benar sudah kering sebelum dipakai, girls. Dengan memakai masker yang bersih, perlindungan diri dari virus dan bakteri yang bertebaran pun jadi maksimal.
Kita juga perlu menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari, yakni Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. Yuk, terapkan 3M agar selalu terlindungi dari berbagai penyakit!
(*)
Baca Juga: Mudah, Ini Olahraga yang Cocok Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh!
Artikel ini sudah tayang di Nakita dengan judul Pakai Masker Bikin Sakit Tenggorokan, Kok Bisa?
Penulis | : | None |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR