Rasa solidaritas enggak muncul hanya melalui pertukaran informasi atau membandingkan opini, tetapi kebersamaan juga diciptakan melalui pengalaman subjektif yang memiliki frekuensi yang sama.
Oleh karena itu, kita akan lebih berhasil dalam berhubungan dengan orang lain ketika membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.
Pikirkan hal ini sebelum kita pengin membuat kesan yang baik, dan bagaimana kita memiliki minat yang sama dengan orang lain.
Nah, percakapan yang berada dalam satu frekuensi dan dapat mencairkan suasana dengan subjek yang dipilih secara aman akan memicu timbulnya chemistry.
Baca Juga: 4 Tanda Kita dan Gebetan Punya Chemistry yang Baik. Cocok Jadi Pacar!
Peran Hubungan
Hubungan baik memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan psikologis dasar.
Hubungan baik itu digambarkan mencakup sesuatu yang positif, di antaranya rasa suka, kerja sama, pengungkapan diri, dan afiliasi.
Dalam penelitian tersebut, hubungan yang ditemukan secara mandiri diprediksi membutuhkan kepuasan di bidang otonomi, kompetensi, dan keterkaitan.
Di sisi lain, orang-orang yang saling berinteraksi enggak serta-merta dapat dianggap bersahabat.
Poin terakhir ini menjadi perhatian khusus ketika kita mencoba membangun hubungan dengan kenalan atau bahkan orang asing.
Demi menjalin ikatan sosial, kita enggak hanya membutuhkan interaksi saja, tetapi juga perlu menjaga hubungan baik dengan seseorang.
Intinya, semua ini tentang apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya.
Hal yang sama berlaku untuk memicu chemistry melalui percakapan, ya!
Topik, nada, dan tenor berpotensi menjadi dasar untuk membangun relasi, yang memungkinkan kita terhubung secara tepat dengan siapa pun.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR