Pasalnya, hujan seringkali terjadi dengan angin kencang dan petir yang membawa butiran serbuk sari ke permukaan tanah, lalu masuk ke bagian bawah saluran pernapasan.
Hal ini bisa memicu gejala seperti batuk, mengi, dada sesak, sesak napas, dan napas berisik atau cepat.
Serbuk sari bisa bercampur dengan udara dan lebih mudah terhirup sehingga dapat memicu asma.
Perubahan suhu atau kelembapan juga dapat menyebabkan saluran napas terhambat dan iritasi; kondisi ini juga bisa memperparah gejala asma.
Alergi
Hujan juga dapat memengaruhi alergi.
Saat hujan turun, serbuk sari tertarik ke udara dan mudah terhirup oleh manusia dan menyumbat hidung.
Kondisi ini juga bisa meningkatan gejala seperti bersin, sesak, dan bahkan kesulitan bernapas.
Jika mengalaminya, kita bisa mengonsumsi antihistamin yang dijual bebas dan dapat membantu mengurangi gejala.
Hujan juga bisa membuat pertumbuhan jamur parasit menjadi lebih aktif; jamur parasit juga memiliki spora mikroskopis, seperti serbuk sari, yang dapat terlepas ke udara.
Jika terhirup oleh manusia, spora tersebut juga bisa menyebabkan alergi.
Baca Juga: Jangan Bete Lagi! Ini 4 Tips Simpel Atasi Rambut Lepek Saat Musim Hujan Tiba
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR