CewekBanget.ID - Pernah enggak sih, kita melihat teman yang berada di dalam hubungan beracun atau toxic relationship, tapi mereka enggak kunjung meninggalkan hubungan tersebut?
Mungkin kita kadang merasa kesal karena berpikir seharusnya mudah bagi mereka untuk meninggalkan hubungan pacaran yang enggak sehat, apalagi jika teman kita jelas-jelas terlihat enggak tahan berada dalam hubungan tersebut.
Atau jangan-jangan malah sebaliknya. Mungkin kita terjebak di dalam toxic relationship dan sering mendengar orang lain menyuruh kita untuk keluar saja dari hubungan beracun.
Tapi sebelum kita berpikir bahwa orang yang enggak meninggalkan toxic relationship itu keliru, kita harus tahu dulu nih girls, rupanya keluar dari hubungan beracun memang enggak semudah itu, lho. Kenapa, ya?
Baca Juga: Aurelie Moeremas Pilih Cabut Ketika Hubungannya Mulai Toxic!
Mencoba Memahami
Kita mungkin merasa bahwa ada alasan kuat yang mendasari buruknya perlakuan pacar terhadap kita, sehingga kita berusaha memahami tindakan doi.
Dalam fase ini, kita biasanya mulai merasa bahwa memang kita yang salah dan patut diperlakukan seperti demikian.
Padahal ini salah besar, lho!
Kalaupun kita melakukan kesalahan, seharusnya kita dan pacar dapat membicarakan soal hal tersebut baik-baik dan enggak ada alasan apapun yang membuat orang lain berhak memperlakukan kita dengan enggak pantas.
Jadi penting untuk stop menyalahkan diri sendiri ya, girls.
Kurang Menghargai Diri Sendiri
Masih berkaitan dengan faktor pertama, kadang berada terlalu lama di dalam hubungan toxic bakal mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri.
Sadar atau enggak, lambat laun harga diri kita akan menurun seiring dengan dengan buruknya perlakuan pacar kepada kita, ditambah lagi akibat gaslighting yang kerap dilakukan pacar terhadap kita.
Padahal kepercayaan diri yang tinggi, tekad yang kuat, dan keberanian yang besar adalah hal-hal utama yang mampu membantu kita keluar dari toxic relationship.
Berharap Dia Bakal Berubah
Ada pula di antara kita yang diam-diam berharap bahwa pacar akan berubah menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
Mungkin kita merasa, hal yang ia lakukan terhadap kita selama ini hanya fase atau cuma dilakukannya dalam situasi tertentu sehingga kita berusaha memakluminya.
Padahal dalam situasi apapun, perilaku pacar yang menyakiti kita secara fisik maupun psikis tetap merupakan sesuatu yang salah, terutama jika dilakukan berkali-kali.
Pengin Memperbaiki Hubungan
Apakah kita masih berharap hubungan dengan pacar akan membaik?
Mungkin kita merasa hubungan kita dengan doi terlalu berharga untuk diakhiri atau kita dan pacar sudah berpacaran dalam waktu yang lama.
Ada perasaan bahwa doi masih menyayangi kita terlepas dari caranya memperlakukan kita dan barangkali masih bisa memaafkan kita hingga ia dapat memperbaiki sikapnya pada kita.
Baca Juga: Kenali Toxic Relationship Lewat 7 Tanda Ini! Gimana Mengatasinya?
Sudah Terbiasa
Saking seringnya perilaku hubungan enggak sehat terjadi di antara kita dan pacar, bisa jadi kita merasa terbiasa.
Atau bisa saja hal tersebut lumrah terjadi di lingkungan keluarga atau sekitar kita atau pacar, sehingga kita maupun pacar merasa enggak ada masalah dengan perilaku yang sebetulnya menunjukkan jenis toxic relationship.
Hal ini diperparah oleh kondisi ketika orang-orang di lingkungan kita atau pacar enggak berupaya memberitahu kalau hubungan kita sudah enggak sehat.
Merasa Sudah Keluar 'Modal' Besar
Tentunya enggak melulu tentang materi, 'modal' di sini maksudnya bisa jadi energi atau perasaan kita terhadap pacar.
Kita merasa sudah memberikan banyak sekali hal untuk mempertahankan hubungan dengan dirinya, sehingga berat jika kita harus meninggalkan hubungan tersebut.
Besarnya 'modal' yang dikeluarkan membuat kita merasa semuanya akan sia-sia jika kita keluar dari hubungan itu.
Baca Juga: Bertahan dalam Hubungan Toxic Bikin Kita Melewatkan 7 Keindahan Ini!
Takut Sendiri
Kadang nih girls, alasan yang menahan kita untuk tetap berada dalam toxic relationship semata-mata karena kita takut jomblo atau takut menjadi sendiri.
Apa lagi jika teman-teman kita sudah berpacaran atau memiliki pasangan.
Akibatnya, kita jadi merasa lebih baik berada dalam hubungan yang buruk ketimbang enggak berpacaran sama sekali.
Tentunya meninggalkan toxic relationship sangat membutuhkan waktu bagi sebagian orang, apa lagi jika pacar juga menjadi faktor penghambat utama.
Tapi yang harus kita ingat, upayakan untuk mendulukan keamanan dan kepedulian terhadap diri kita sendiri ya, girls.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR