Ketergantungan
Tahap yang satu ini menunjukkan kondisi yang lebih parah.
Korban pun mulai merasakan ketergantungan emosional atau psikologis terhadap pelaku.
Akibat tekanan mental terus menerus dari pelaku, korban merasa hanya pelaku yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanannya.
Sebaliknya, ketika pelaku enggak sedang bersamanya, korban kerap cemas dan takut melakukan kesalahan yang akan diungkit oleh pelaku.
Memberikan Harapan Kosong
Di sini, pelaku menjadi manipulatif.
Ia akan memperlakukan korban dengan baik dan lembut, serta sering mengakui penyesalan atas perbuatannya yang sebelumnya menyakiti korban.
Pelaku juga mungkin berjanji bakal mengubah sikapnya asalkan korban memaafkannya.
Dengan ini, korban pun mau enggak mau akan memberikan kesempatan lagi bagi pelaku untuk tetap bersamanya dan ia akan kembali melakukan gaslighting terhadap korban.
Baca Juga: Kenali Toxic Relationship Lewat 7 Tanda Ini! Gimana Mengatasinya?
Mendominasi dan Mengontrol
Nah, pada tahap terakhir ini, pelaku gaslighting cenderung akan mendominasi dan mengontrol di dalam hubungan.
Cara ini membuatnya lebih mudah memanipulasi korban dan membuatnya semakin sulit lepas, hingga ia dapat mengambil keuntungan dari korban.
Ketujuh tahapan gaslighting ini akan menjadi siklus yang terus berulang apabila pelaku enggak memutuskan untuk berhenti atau korban akhirnya meninggalkan hubungan beracun tersebut.
Semoga saja kita enggak menjadi korban atau justru pelaku gaslighting seperti yang telah disebutkan ya, girls.
Kalau kita atau orang terdekat kita menjadi korban gaslighting, segera tinggalkan hubungan atau cari bantuan agar kita dapat lepas dari perilaku toxic pelaku.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR