CewekBanget.ID - Pada dasarnya, memang ada jamur dan bakteri baik di vagina kita.
Keberadaan jamur Candida albicans dan bakteri Lactobacillus di vagina itu normal; tapi ketidakseimbangan di antara keduanya dapat menyebabkan infeksi pada vagina.
Infeksi tersebutlah yang menyebabkan vagina terasa gatal dan iritasi, kemerahan dan bengkak, nyeri, ruam, keputihan, dan menimbulkan sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Tapi apa sih, yang menyebabkan kedua komponen tersebut enggak seimbang dan bisa menimbulkan infeksi?
Baca Juga: 5 Kesalahan Pakai Celana Dalam yang Bisa Bahayakan Vagina. Harus Tahu!
Antibiotik
Meski sebetulnya antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri, ia enggak bisa menetapkan bakteri mana yang hendak dibasmi.
Makanya, antibiotik berpotensi turut membunuh bakteri baik pada vagina dan meningkatkan pertumbuhan jamur.
Jadi selalu berkonsultasi ke dokter kalau hendak menggunakan antibiotik ya girls! Ingat, gunakan antibiotik sesuai resep dokter.
Iritasi Akibat Produk Perawatan Tubuh
Sejumlah produk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, mengandung bahan-bahan yang dapat memicu iritasi pada vagina.
Jenis produk seperti ini merusak pH vagina sehingga iritasi sangat mungkin terjadi.
Selain itu, iritasi juga mungkin dipicu oleh faktor lain secara bersamaan.
Baju Basah dan Berkeringat
Kita tahu nih, kalau jamur berkembangbiak di tempat yang lembap.
Makanya, pakaian yang basah dan berkeringat dapat menciptakan area pertumbuhan jamur.
Sebaiknya gunakan pakaian, terutama pakaian dalam, yang nyaman dan berbahan polyester atau katun supaya vagina enggak menjadi lembap.
Baca Juga: Bermanfaat, Ini 4 Alasan Kita Sebaiknya Tak Cukur Habis Rambut Vagina!
Kadar Estrogen Tinggi
Perkembangan jamur juga dipengaruhi oleh hormon, sebab infeksi dapat terjadi akibat peningkatan kadar estrogen.
Saat estrogen meningkat, kadar glikogen turut meningkat di vagina serta mendorong pertumbuhan jamur.
Biasanya peningkatan estrogen disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi oral, kehamilan, dan terapi estrogen, tapi enggak semua pil KB memiliki dosis hormon berbeda yang dapat memicu kadar estrogen dalam tubuh meningkat.
Diabetes
Pasien diabetes juga berisiko terkena infeksi jamur pada vagina, terutama kalau enggak bisa menjaga kadar gula darah.
Kadar gula darah tinggi bisa jadi makanan buat jamur sehingga pertumbuhan jamur enggak bisa dihindari.
Selain itu, kelembapan dan kehangatan dari area tubuh tertentu juga mendukung pertumbuhan jamur makin pesat.
Baca Juga: Cegah Infeksi Vagina Saat Menstruasi dengan Beberapa Cara Ini!
Menggunakan Sabun Pada Vagina
Mulai sekarang jangan lagi memakai sabun di area vagina!
Fyi, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri kok, jadi enggak butuh sabun untuk hal tersebut.
Malah, penggunaan sabun dapat mengubah lingkungan alami vagina.
Kalau mau, bersihkan vagina di area vulva menggunakan air hangat.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR