Misalnya, instruksi pada wadah tisu disinfektan yang mengarahkan kita untuk menyeka permukaan.
"Menggunakan cukup tisu agar permukaan yang dirawat kebersihannya tetap terlihat basah selama empat menit."
FYI, setiap disinfektan, bahkan yang non-komersial seperti pemutih, memiliki waktu tunggunya tersendiri.
Makanya kita wajib mengikuti instruksi pada kemasan dengan tepat.
Menganggap disinfektan beri perlindungan yang tahan lama
Saat kita mengelap meja dengan disinfektan dan mengikuti petunjuknya, virus mungkin akan menghilang dari permukaan tersebut.
Namun, jika orang yang sakit datang bahkan sedetik setelah permukaan yang kita lap itu mengering, semua kuman segar yang mereka tinggalkan akan tetap ada.
Nah, kita yang menginginkan pertahanan jangka panjang terhadap kuman di rumah, penting untuk membatasi kontak ketika ada seseorang yang sakit di rumah.
Jangan lupa juga untuk mendisinfeksi barang-barang yang sering disentuh secara rutin oleh orang yang sakit.
Baca Juga: DIY Disinfektan Alami dari Jeruk untuk #HadapiCorona. Keren!
Over-disinfektan
Disinfektan dapat menjadi senjata yang andal melawan patogen, tetapi menggunakannya terlalu sering dapat menyebabkan kuman menjadi kebal, lho!
Menurut lembar fakta EPA, penelitian menemukan, penggunaan beberapa produk disinfektan menciptakan mikroba yang dapat bermutasi.
Mutasinya menjadi bentuk yang kebal terhadap disinfektan tertentu, bahkan menciptakan bakteri super.
Scott merekomendasikan pendekatan yang lebih intuitif yang disebut kebersihan yang ditargetkan.
“Hanya gunakan disinfektan saat kita membutuhkannya, dan hanya pada permukaan yang memiliki risiko penularan tertinggi.”
“Kebersihan yang ditargetkan, yang berfokus pada area dengan kontak tinggi, menyelesaikan masalah penggunaan disinfektan yang terlalu banyak,” ungkap Scott.
(Intan Pitaloka/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Salah, Ada 3 Pemahaman Penting untuk Pakai Disinfektan"
(*)
Baca Juga: Tisu Disinfektan untuk Basmi Virus Corona, Efektif Enggak Sih?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR