Selain itu, terapis juga bisa membantu kita untuk lebih bisa mengontrol emosi.
Jurnal atau buku harian bisa kita pakai sebagai alat untuk meluapkan emosi kita.
Kita enggak perlu menunjukkan jurnal kita ke orang lain dan cukup mengetahuinya seornag diri.
Cara ini efektif kalau kita mau menenangkan diri dan jika pengin ngomong sama orangtua perihal masalah perselingkuhan itu.
Baca Juga: Bahaya, Ini 5 Tanda Kalau Pasangan Ternyata Punya Pacar Lain
Meski kita adalah anak dan merasa dikhianati oleh perilaku orang tua, ingatlah bahwa kita bukan pihak yang sedang menjalani pernikahan.
Ada kemungkinan apa yang kita ketahui hanya dari satu sudut pandang saja dan kurang memahami keseluruhan cerita.
Pernikahan adalah hal krusial bagi suami dan istri yang menjalaninya.
Jadi kalau ada masalah, enggak seharusnya kita ikut-ikutan.
Terlalu cepat menarik kesimpulan juga bisa menimbulkan permasalahan lain, seperti hubungan dengan salah satu orang tua menjadi lebih renggang.
Saat masalah perselingkuhan terjadi, sebagai anak, kadang kita tergoda untuk mencari bukti-bukti, seperti diam-diam melihat email, chat, hingga daftar telepon masuk.
Sebagai anak, kita memang sedih, marah dan merasa dikhianati, tapi bukan kita yang sedang menjalani pernikahan.
Source | : | Cewek Banget |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR