CewekBanget.ID - SMA Seni Hanlim di Korea Selatan yang telah banyak lahirkan idol berbakat terancam ditutup.
Pasalnya sistem pendidikan Hanlim Multi Art School dianggap enggak relevan dengan undang-undang pendidikan Korea saat ini.
Belum lagi ditambah gaji para guru Hanlim yang kini semakin mempriatinkan.
Baca Juga: Bangun Pagi Dapat Mengurangi Risiko Depresi dan 4 Hal Ini Lho!
Sistem pendidikan berbeda
Hanlim Multi Art School sudah dikenal sebagai sekolah para bintang populer.
Beberapa idol KPop lulusan Hanlim diantaranya Cha Eunwoo ASTRO, Taemin SHINee, Mino WINNER, Ryujin ITZY dan masih banyak lainya.
Hanlim juga menyediakan jurusan pendidikan beragam seperti musik, seniman, produksi video, model fashion dan lain sebagainya.
Berdiri sejak tahun 1960, kemungkinan nasib sekolah seni ini hampir berakhir dan terancam ditutup.
Sekolah ini punya sistem pendidikan dengan kualifikasi sekolah menengah umumnya namun tanpa siswanya perlu mengkuti test GED untuk dapat ijazah setara high school.
Baca Juga: Sederet Penampilan Menawan Idol Kpop yang Lulus dari Lila Art High School dan Hanlim Arts School
Pemerintah Korea merubah undang-undang pendidikan tahun 2007 dan menyatakan kalau lembaga swasta kini enggak bisa berikan kualifikasi pendidikan.
SMA Hanlim sampai saat ini enggak membuat perubahan aturan secara hukum dari lembaga swasta menjadi diakui pemerintah.
Sehingga Hanlim enggak bisa menerima siswa baru kedepanya, dan terpaksa hanya bisa meluluskan angkatan saat ini saja.
Petisi penyelamatan sekolah
Para gurunya dibuat khawatir sebab mengetaui nasib sekolah yang tak menentu ini.
Bahkan enggak sedikit guru yang mundur dari Hanlim, sebagian lain dirumahkan sementara tanpa dibayar.
Sisanya masih bertahan dengan gaji jauh dari seharusnya, rata-rata 30% lebih rendah dari rata-rata Nasonal Korea.
Keadaan ini membuat pihak Hanlim membuat petisi untuk meminta penyelamatan sekolah, guru dan murid Hanlim Arts High, Hanlim Elementary, Middle dan Practical High kepada kantor Pendidikan Seoul Metropolitan.
Namun pihak Pendidikan Seoul Metropolitan mengaku sulit untuk membantu Hanlim, sebab masih ada masalah penyitaan properti yang harus diselesaikan sebelum pemerintah dapat membantu mengubah sekolah tersebut.
Terlebi memang eksekutif Hanlim menolak melakukan perubahan aturan, merka takut akan mengekspos operasinya kepada publik.
Eksekutif sekolah dianggap menempatkan keuntungan pribadi di atas kepentingan terbaik sekolah saat ini.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR