CewekBanget.ID - Siklon tropis Seroja yang terjadi di Indonesia memberikan dampak besar, khususnya bagi wilyah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat
Dampak dari cuaca ektrem tersebut mengakibatkan banjir bandang, tanah longsor, rusaknya gedung dan rumah-rumah warga, serta korban luka akan bahkan meninggal dunia.
Namun di luar dampak buruk itu, siklon tropis Seroja juga membuat beberapa fenomena alam baru berumunculan.
Baca Juga: Potret 6 Idol Kpop Cewek yang Pernah Pakai Kebaya. Bak Kartini Muda!
Brikut diantaranya, girls!
Danau di Sikumana
Muncul sebuah danau di Sikumana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Melansir Kompas.com, Jenis danau baru yang muncul ini, tergolong dalam danau dolina, seperti keterangan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi NTT, Dr Herry Kota.
"Danau yang baru terbentuk di Sikumana ini masuk dalam kategori danau dolina atau danau karst," ujar Herry.
Baca Juga: 6 Hari Hilang di Danau Piru, Naya Rivera 'Glee' Ditemukan Tewas
Danau dolina bisa disebut juga danau musiman, girls.
Artinya kemungkinan terbentuk karena curah hujan tinggi saat badai tropis, dan memungkinkan kering lagi di masa kemarau.
Lebih lanjut Herry juga menjelaskan, pebentukan danau dolina sering muncul pada daerah dengan topografi karst seperti Kupang.
Kupang masuk kategori daerah topografi karst, dengan tingkat keterjalan tinggi sehingga banyak cekungan dan tonjolan di permukaan tanah.
Pulau baru
Sebuah permukaan tanah baru muncul usai fenomena siklon tropis Seroja.
Tanah tersebut muncul di perairan Desa Tolama, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao NTT.
"Pulau itu muncul, sebagai dampak dari badai seroja yang melanda Kabupaten Rote Ndao sejak 4 sampai 6 April 2021 lalu," kata Camat Loaholu Jemi Oktovianus mengutip dari Kompas.com
Setelah melalui pengukuran, ternyata daratan itu punya luas sejauh 152 langkah kaki.
Daratan yang kini disebut pulau baru tersebut ditemukan pada tanggal 5 April 2021,
Baca Juga: Bukan Cuma Pulau Komodo, Ini 10 Destinasi Wisata Terindah NTT
Karena penemuannya bertepatan dengan momen Paskah, sehingga kini dinamai Pulau Paskah.
Namun kemunculan gundukan tanah ini masih perlu diuji terlebih dahulu, bisa jadi pulau itu sebenarnya gundukan pasir dan batu karang yang muncul karena surutnya air laut.
Pihak Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi menjelaskan, ada sekitar 6 gundukan yang terlihat pasca siklon.
"Intinya belum bisa masuk kategori pulau, karena gundukan itu tenggelam saat pasang tertinggi," lanjut Imam.
Gundukan serupa juga ditemukan di Sabu Raijua dan Kota Kupang.
Banyak yang menyebut kemunculan gundukan ini juga disinyalir akan jadi pulau baru, namun lagi-lagi masih perlu dipelajari lebih lanjut, girls.
Luas gundukan di Sabu Raiujua memiliki panjang sekitar 60 meter, sementara di Kupang panjang lebih dari 100 meter.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR