Di tempat dia buang air itu, Eva mengaku mundur sebanyak 3 langkah hingga dia tersadar sudah masuk dalam sebuah goa.
Baca Juga: Es Gunung Everest Mencair, Ratusan Mayat Pendaki Mulai Terungkap!
Tak tahu apa yang terjadi lagi karena setengah sadar, Eva hanya ingat dia merasa ngantuk lalu tertidur dalam goa itu.
Eva juga merasa dirinya sempat beberapa kali terbangun, tapi tiap kali dia bangun dia merasa sudah berpindah ke tempat yang berbeda-beda.
"Saat itu yang saya rasakan hanyalah mengantuk. Dan lebih banyak tertidur. Saya beberapa kali terbangun, dan setiap kali bangun, saya sudah ada di tempat yang berbeda," ucapnya seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Setiap kali bangun juga Eva merasa sangat kehausan dan bagian dari tubuhnya terasa sakit seperti luka.
“Setiap saya terbangun, selalu ada sakit saya rasa. Jadi saya periksa, ternyata ada luka. Tapi yang paling saya rasakan itu kepala dan belakangku berat sekali,” ujarnya.
Benar saja, ditemukan beberapa luka, seperti luka terbuka di kepala, lutut, lengan dan jari, dengan hasil analisa kepolisian sebagai luka jatuh.
Beberapa waktu sebelum tim SAR akhirnya menemukan Eva, dia seperti mencium aroma parfum laki-laki.
Sampai akhirnya dia bisa dengar bantuan, berusaha menyaut suara orang-orang yang mencarinya, dan berhasil ditemukan pada gua tebing berbatu.
Evakuasinya terbilang sangat sulit, karena tebing itu sangat curam dan berbahaya.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR