CewekBanget.ID - Sudah tahu dong kalau virus Corona varian Delta sudah masuk ke Indonesia?
Virus Corona varian Delta ini berasal dari India dengan nama B.1.1.7 ini lagi menyebar luas di dunia, termasuk Indonesia. Belum lagi sifatnya yang gampang menyebar, sehingga jadi perhatian dunia.
Bahkan dilansir dari Public Health England via Kompas.com, varian Delta bisa dua kali lebih mungkin menyebabkan rawat inap dibandingkan varian Alpha. Artinya, jauh lebih berbahaya, girls!
Lalu sebenarnya, apakah vaksin bisa efektif menangkal dan menurunkan risiko tingkat keparahan gejala dan kematian akibat virus Corona varian Delta ini?
Simak urutan vaksin paling efektif tangkal virus Corona varian Delta berikut ini!
Baca Juga: Bukan Hilang Penciuman dan Perasa, Ini Tanda Umum Infeksi Virus Delta!
Vaksin Pfizer-BioNTech
Vaksin Pfizer-BioNTech adalah vaksin kerjasama dari Jerman dan Amerika yang menggunakan messenger RNA (mRNA) yang akan dibaca sel tubuh dan dibentuk protein pelindung.
Menurut studi nyata yang dilakukan oleh Public Health England menunjukkan, bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech cukup efektif dalam mencegah rawat inap hingga 96% tanpa kematian.
Penelitian ini melibatkan 14.019 orang di Inggris yang telah tertular virus varian Delta.
Dari mereka, 166 dirawat di rumah sakit dari 12 April hingga 4 Juni.
Selain itu, melansir Aljazeera, vaksin ini 88 persen efektif melawan Covid-19 bergejala yang disebabkan oleh varian Delta dua minggu setelah dosis kedua.
Vaksin AstraZeneca
Vaksin yang dibuat dari perusahaan farmasi AstraZeneca ini menggunakan vektor virus simpanse yang sudah dimodifikasi sesuai tubuh manusia.
Ketika sudah disuntikkan, sel tubuh akan membuat antibodi dan sel memori, sehingga bisa menangkal virus Covid-19.
Data terbaru dari Public Health England (PHE) yang diterbitkan sebagai pra-cetak, menyebut vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian Delta dengan efektivitas mencapai hingga 92 persen.
Baca Juga: Masker Kain Dinilai Tak Lagi Melindungi dari Corona, Ganti Sekarang!
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca dapat mencegah risiko rawat inap karena varian Delta hingga 92 persen. Dan bahkan, enggak menimbulkan kematian di antara mereka yang divaksinasi.
Sementara efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 varian Delta yang bergejala adalah 64 persen.
Seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, hal itu berdasarkan analisis yang mencakup 14.019 kasus varian Delta, di mana 166 di antaranya dirawat di rumah sakit antara 12 April hingga 4 Juni di Inggris.
Vaksin Sinovac
Vaksin Covid-19 Sinovac buatan perusahaan bioteknologi asal China, dikembangkan dengan teknologi inactivated virus atau virus utuh dari Covid-19, yang sudah dimatikan.
Tujuannya untuk memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.
Menurut WHO, hasil data yang ditinjau menunjukkan vaksin Sinovac dapat mencegah penyakit bergejala pada 51 persen dari mereka yang telah menerima vaksinasi.
Selain itu, data juga menunjukkan vaksin ini melindungi infeksi parah dari Covid-19 yang menyebabkan rawat inap pada 100 persen populasi yang diteliti.
Para ahli Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) mengungkapkan sebelumnya, bahwa efikasi vaksin dalam uji klinis fase 3 multi-negara berkisar antara 51-84 persen.
Meski demikian, belum ada data yang menunjukkan vaksin Sinovac efektif memberi perlindungan terhadap varian delta.
Walaupun enggak ada vaksin yang bisa menangkal varian Delta hingga 100 persen dan tiap vaksin dibutuhkan 2 dosis, tandanya kita tetap harus melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah.
Ada baiknya jaga diri sendiri dan orang terdekat dengan cara kembali membatasi kegiatan di luar rumah, ya girls!
Baca Juga: Biar Enggak Kena Covid 19, Rajin Makan 5 Buah Ini Buat Jaga Imun!
(Bestari Kumala Dewi/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efektivitas Vaksin Covid-19 Melawan Virus Corona Varian Delta"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR