Dalam jurnal University of Oxford di server pre-print The Lancet dikutip dari Kompas.com, penelitian dilakukan berdasar sub-analisis dari percobaan COV001 dan COV002.
COV001 adalah uji Fase I/II vaksin AstraZeneca, Peserta berusia 18-55 tahun menerima satu atau dua dosis vaksin.
Peserta diambil sample darahnya pada hitungan hari berkala yang sudah ditentukan, hari ke-0, 28, 183, dan 364.
Baca Juga: Pengin Segera Divaksin? Datangi 6 Sentra Vaksinasi Ini di Jakarta!
Sedangkan COV002 uji coba Fase II/III untuk usia 18 tahun atau lebih dalam keadaan sehat atau berpenyakit kronis, sebanyak 12.390 peserta di Inggris.
Sample darah peserta juga diambil berkala, dalam jangka waktu selama setahun setelah menerima vaksin.
Hasil dua penelitian itu, vaksin AstraZeneca ini mampu memberikan kekebalan dan respons imun tubuh yang baik dalam melawan infeksi virus SARS-CoV-2.
Interval pemberian dosis yang lebih lama hingga 45 minggu setelah dosis pertama ternyata enggak mengurangi efektivitas vaksin, justru malah berikan kekebalan yang lebih dibanding interval 12 minggu.
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR