CewekBanget.ID - Girls, International Youth Day atau Hari Remaja Internasional bakal kita peringati sebentar lagi lho, tepatnya pada 12 Agustus mendatang.
Disahkan oleh PBB pada tahun 1999, Hari Remaja Internasional menjadi sarana memperingati hal-hal yang berkaitan dengan remaja dan pentingnya peran remaja terhadap isu-isu yang terjadi di dunia.
Juga sebagai wadah bagi remaja untuk saling memberikan informasi dan pengetahuan, lho.
Baca Juga: Jadi Enggak Sehat, 5 Buah Ini Enggak Baik Kita Makan Tiap Hari!
Akan segera kita rayakan bersama, Hari Remaja Internasional 2021 mengusung tema "Transforming Food Systems: Youth Innovation for Human and Planetary Health".
Merayakan Hari Remaja Internasional 2021, kita bakal kenalan dengan 3 sosok remaja cewek yang jadi aktivis muda super inspiratif nih, girls.
Yup! kiprah ketiga aktivis muda kali ini enggak perlu diragukan lagi, deh.
Cocok jadi role model dalam rangka rayakan Hari Remaja Internasional, yuk kenalan dengan sosok ketiga aktivis muda yang super inspiratif berikut ini!
Alexandria Villasenor
Gencar melakukan gerakan terkait perubahan iklim, Alexandria Villasenor termasuk salah satu aktivis muda yang juga ikut gerakan tidak masuk sekolah di hari Jumat, yang dipelopori oleh aktivis lingkungan yang begitu vokal, Greta Thunberg.
Gerakan ini digunakan untuk melakukan protes di kantor pusat PBB terkait isu-isu lingkungan.
Nama Alexandria Villasenor juga dikenal sebagai pendiri Earth Uprising.
Baca Juga: Top 3 Zodiak yang Dikenal Sebagai Tipe Zodiak Paling Fashionable!
Alexandria mulai mempelajari lebih jauh tentang perubahan iklim setelah dirinya mengunjungi California pada 2018. Yup! Saat itu terjadi salah satu kebakaran parah.
Asap menghampiri lokasi di mana Alexandria sedang mengikuti Camp Fire dan memicu penyakit asmanya.
Berangkat dari hal itu, Alexandria memulai penelitiannya terkait kebakaran hutan di California.
“Perubahan iklim ternyata turut memicu kebakaran tersebut,” ungkapnya seperti dilansir dari Mashable, seperti yang dikutip dari nationalgeographic.grid.id.
Baca Juga: Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020, Intip Kecenya 4 Gaya Kasual Greysia Polii di Luar Lapangan!
Lilly Platt
Selanjutnya ada Lilly Platt, salah satu aktivis muda yang mulai aktif melakukan protes untuk perubahan iklim sejak usianya 11 tahun.
Ditemani oleh ibunya, ia izin tidak masuk sekolah setiap Jumat, mengikuti gerakan yang dimulai oleh Greta Thunberg.
Baca Juga: Ini Cara Atlet Perempuan Hadapi Menstruasi Saat Harus Bertanding
Cewek kelahiran 2008 ini diketahui menjadi duta muda untuk Plastic Pollution Coalition dan HOW Global, lho!
Selain turut dalam gerakan atasi perubahan iklim, Lilly juga memiliki kampanyenya sendiri dalam mengatasi masalah sampah, yaitu Plastick Pick Up Lilly.
Kampanye ini bahkan sudah dimulainya sejak berusia 7 tahun dan terus berlanjut hingga sekarang.
Melati Riyanto Wijsen
Berikutnya ada aktivis muda nan inspiratif keturunan Indonesia (Bali)-Belanda, Melati Riyanto Wijsen.
Cewek yang sekarang berusia 20 tahun ini dikenal sebagai pendiri Bye-bye Plastic Bags bersama adiknya, Isabel Wijsen pada tahun 2013.
Gerakan Bye Bye Plastic bermula dari keresahan keduanya melihat pantai yang dikotori sampah.
Pernah belajar di Green School, Bali, latar belakang Melati Wijsen berawal juga dari pelajaran yang diterimanya di sekolah. Beberapa inspirasinya saat itu adalah Nelson Mandela, R.A Kartini dan juga Mahatma Gandhi.
"Kami tinggal di Bali, lalu saya berpikir masalah apa yang bisa kita pecahkan. dan kami terpikir mengenai waste plastic, itu masalah besar untuk orang besar. Tetapi kita bisa berperan in our part," ujar Melati seperti dikutip dari Kompas.com (artikel di tahun 2018).
Dari tujuan awal keduanya adalah membuat Bali sebagai pulau yang bebas dari kantong plastik, kini isu dan kepedulian tentang sampah plastik yang duo Wijsen usung ini sudah mendunia, lho!
Baca Juga: Mematikan! Segera Buang Es Batu Kalau Tunjukkan Tanda-tanda Mengerikan
"Voice of youth ini, tidak hanya di Bali, atau Indonesia, tapi sudah mendunia. Kami sudah bicara dengan 18.000 anak muda di seluruh dunia. Kami juga sudah membuat buku edukasi untuk anak SD di Indonesia. Buku yang fun untuk belajar mengenai isu ini," lanjut Melati.
Melati dan sang adik pun kerap diundang ke berbagai negara termasuk juga markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk berbicara mengenai sampah plastik di hadapan para pemimpin dunia.
Salah satu buah perjuangan Melati Wijsen di Bali adalah tercapainya kesepakatan bersama (MoU) dengan Gubernur Bali I Made Mangku Paskita mengenai pembatasan kantong plastik di Bali pada tahun 2018. Keren banget, ya!
Baca Juga: 4 Zodiak Kurang Beruntung 2-8 Agustus 2021. Minggu Berat, Harus Tetap Semangat!
Semoga kita bisa terinspirasi oleh aktivitas dan kegiatan perjuangan yang mereka lakukan ya, girls.
Yuk, jadi agen perubahan dan jangan ragu buat bergerak!
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR