"Saya berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini.
Saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran Rp 450.000-Rp 550.000," ujar Jokowi.
Bukan hanya harga yang jadi sorotan presiden, tapi juga keputusan hasil tes yang mestinya bisa lebih dipercepat.
Demi penanganan COVID-19 yang lebih maksimal, Jokowi meminta hasil tes PCR bisa keluar paling lambat 1x24 jam.
Baca Juga: Sulit Terdeteksi PCR, Ketahui 4 Fakta Varian Baru Covid-19 asal Prancis
Permintaan dari presiden ini sejalan dengan merebaknya informasi kalau biaya tes PCR di negara India terbilang sangat terjagkau.
Diketahui India cuma mematok ongkos 500 rupee atau setara Rp 96 ribu.
Sedangkan untuk tarif PCR yang pelayanannya dilakukan di rumah, berkisar 700 rupee atau Rp 135 ribu.
Kedubes India untuk Indonesia juga membeberkan kenapa harga PCR India sangat murah.
Mereka menyebut, tarif itu disesuaikan supaya bisa meningkatkan kapasitas testing COVID-19 masyarakat India, seperti dilansir dari health.detik.
Lalu kenapa harga PCR di Indonesia dibanderol dengan harga rerata maksimal sampai 900 ribu?
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR