CewekBanget.ID - Punya hewan peliharaan memang mengasyikkan.
Kita serasa sedang mempunyai teman 24 jam dan enggak akan ada pengkhianatan.
Enggak heran, banyak manusia yang memutuskan untuk memelihara hewan dan menjadikannya sahabat.
Baca Juga: Berdasarkan Penelitian untuk #HadapiCorona, Obat Ini Diyakini Mampu Sembuhkan Pasien COVID-19
Beberapa hewan sangat lumrah untuk dipelihara seperti kucing, anjing, ikan, hamster dan lain sebagainya.
Tapi, akhir-akhir ini sedang marak orang-orang beralih untuk memelihara monyet.
Monyet yang memiliki habitat di hutan, akan sangat berbahaya untuk dipelihara lho girls!
Selain itu, ini dia bahaya menjadikan monyet sebagai hewan peliharaan.
Agresif
Memelihara bayi monyet atau anak monyet memang lucu dan menggemaskan.
Namun sayangnya, kelucuan ini enggak akan bertahan lama.
Pasalnya, monyet akan mengalami masa pubertas pasa usia sekitar 3 tahun.
Masa pubertas pasa monyet inilah yang akan membuat monyet menjadi agresif.
Dilansir dari Primate Rescue Center monyet yang sedang dalam masa pubertas, enggak bisa diprediksi dan dikendalikan.
Monyet bisa saja menggigit bahkan mencakar kita saat masa pubertasnya tiba.
Kita bisa terinfeksi
Satu hal yang harus kita tahu dan paham betul saat memelihara monyet, yakni kita bisa saja terinfeksi karena gigitan dan cakarannya.
Baca Juga: Ternyata Begini Rahasia Bisa Selfie Sama Monyet. Sederhana Banget!
Bukan cuma infeksi biasa, gigitan monyet bisa menimbulkan luka yang serius dan bahkan menularkan beberapa penyakit berbahaya.
Monyet bisa menularkan virus herpes B dan rabies melalui gigitan dan cakarannya.
Hewan sosial
Sama seperti manusia, monyet harus bersosialisasi dengan sesama jenisnya.
Monyet perlu berkumpul dan hidup bersama kawanannya untuk menjaga kesehatan psikologis dan emosionalnya.
Walaupun kita sudah merasa merawat monyet dengan baik, tapi monyet akan tertekan bila harus tinggal berjauhan dari induk dan kawanannya.
Yuk jangan jadikan monyet sebagai hewan peliharaan girls!
(*)
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR