CewekBanget.ID - Putri Komedian Parto, Amanda Caesa punya masa lalu yang enggak terlupakan karena pernah dibuang orang tuanya.
Yup, dibuang dengan sengaja karena mengikuti adat yang dipercayai keluarga.
Pengalaman ini diceritakan langsung oleh ayah Parto, yang ternyata ada alasan tertentu di baliknya.
Baca Juga: Calvin Jeremy Dipaksa Amanda Caesa Nge-dance untuk Video Klip!
Momen membuang anak saat bayi
Pengakuan ayah Parto di kanal YouTube NGOBROL ASIX, menghebohkan publik karena ngaku pernah buang dua putrinya.
Jangan membayangkan hal berbahaya atau sedih dulu girls, komedian 60 tahun itu melakukan karena alasan adat.
Anak perempuannya lahir di tanggal Jawa yang sama dengan Parto, atau biasa disebut weton.
"Gue orang Jawa, kita pegang adat Jawa.
Anak gue nomor dua itu lahir Senin Pon, saya juga Senin Pon," katanya.
Baca Juga: Stres Karena Berita Covid, Amanda Caesa: Fokus Jaga Kesehatan Saja
Menurut kepercayaan suku Jawa, hal itu dianggap berbahaya karena salah satunya bisa terkena musibah atau malah wafat.
"Dalam adat Jawa itu enggak boleh sama, pasti ada yang kalah (sakit ataupun wafat), mau percaya atau enggak," lanjutnya.
Membuang secara adat
Namun membuang anak yang dimaksud bukan benar-benar di buang dan ditelantarkan.
Melainkan, ditaruh di tempat umum sebentar untuk kemudian dipungut saudaranya yang seolah-olah telah terbuang.
"Jadi anak yang nomer dua itu dulu saya ke Jogja, saya taruh di pinggir jalan.
Mertua yang ambil, mertua RT 1. Begitu diambil saya samperin, 'Bu, boleh enggak saya ambil anaknya saya bayar 100 ribu?" jelas Parto.
Hal sama terjadi pada Amanda Caesa
Uniknya dua anaknya sama-sama lahir di tanggal Jawa yang sama, sehingga adat itu dilakoni ayah Parto sebanyak dua kali.
"Caca juga begitu. Begitu pulang dari rumah sakit, dibawa ke mertua ke rumah.
Saya susul sama istri saya, 'Bu anaknya mau saya rawat boleh enggak, saya kasih 100 ribu, saya bawa pulang," katanya.
Baca Juga: Fakta Sabrina Anggraini, Mahasiswi Teknik yang Dilamar Belva Devara CEO Ruang Guru
Kini kedua anaknya sudah tumbuh dengan baik dan mengetahui cerita bersejarah di masa bayi mereka.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR