Kemunculan ide film
Nia Dianata, selaku sutradara menjabarkan ide utama dari film yang diproduksi selama masa pandemi ini.
Nia dan penulis naskah Lucky Kuswandi mengaku dapat ide dari menyoroti fenomena perkembangan media sosial.
Ide original cerita itu ditemukan tahun 2018 silam, Nia dan Lucky merasa, kini media sosial bukan sekedar ruang bercengkrama saja.
Tapi juga alat berjualan atau promosi apa pun, termasuk menawarkan ideologi dan pelatihan tentang kehidupan (coaching life).
"Cerita ini udah cukup lama dari 2018-an, kita ngobrol soal kondisi dunia media sosial, orang dengan mudahnya mengidolakan siapapun di medsos.
Mudah jual apapun, tapi enggak cuma barang juga ideologi," ujar Nia Dinata saat konferensi pers film A World Without.
Baca Juga: Dianggap Berlebihan Gambarkan Princess Diana, Film Spencer Dikritik Para Pakar Kerajaan Inggris
Dampak pandemi bagi anak muda
Diterpa pandemi, ide film A World Without makin matang sebab kini semua jadi terbatas dan ketergantungan pada media makin tumbuh di dunia anak muda.
Lewat ketiga pemeran utama yaitu Amanda Rawles (Salina), Maizura (Ulfah), dan Asmara Abigail (Tara), kita akan dibawa ke dunia The Light.
Sebuah wadah pemberdayaan untuk anak-anak muda korban pandemi di tahun 2030, yang dikepalai oleh pasangan Chicco Jerikho (Ali Khan) dan Ayushita (Sofia Khan).
Para anak muda dikumpulkan untuk belajar sesuai minat dan bakat, tapi tempat itu tak seindah yang dibayangkan.
The Light akan mewujudkan mimpi, namun juga membentuk karakter pemuda-pemudi dengan cara enggak biasa.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR