Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Keentrian Kesehatan, dr Imran Agus Nurali, SpKO menyoroti pentingnya pengajaran dan membiasakan jaga kebersihan.
"Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, jadi harus berproses.
Perilaku itu mungkin akan lebih mudah dimulai dari sejak anak-anak, tapi juga akan lebih mudah lagi kalau ada contoh di rumah dan di sekolah," ujarnya melansir dari konferesi pers Virtual Indonesia Bergerak Lawan Kuman, Rabu 27/10.
Baca Juga: Teuku Ryzki Posting Video Fitting Baju Pengantin, Netizen: Beneran Enggak Sih?
Pentingnya contoh dan tanggungjawab diri sendiri
Imran juga menyoroti tiga konsep yang bisa membantu orang membiasakan diri dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Ada namanya menjalankan tiga konsep pertama adalah 'aku tahu' dengan semua pengetahuan (soal PHBS), kemudian 'aku mau' melaksanakan sendiri menjadi contoh, kemudian 'aku mampu' menggerakan dan menyampaikan kepada orang lain," lanjutnya.
Pernyataan tersebut sejalan dengan riset dari UNICEF soal apa yang menyebabkan seseorang mau konsisten menerapkan pola hidup sehat.
"Desember 2020 UNICEF melakukan studi formatif untuk mengetahui apa yang buat orang meakukan atau tidak lakukan cuci tangan pakai sabun.
Memang pengetahuan yg faktor utamanya, tapi itu belum cukup, ada juga faktor sikap attitude orang.
Kalau orang punya pandangan positif terhadap pentingnya cuci tangan, maka dia akan merasa bersalah kalau enggak melakukannya.
Yang kedua orang cuci tangan kalau ada dorongan dari lingkungan, ada contoh dan ada model," kata Water Sanitation & Hygiene Specialist UNICEF Indonesia, Muhammad Zainal.
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR