Jangan Langsung Menasihati
Ini juga merupakan salah satu kebiasaan menyebalkan yang kadang kita lakukan, baik secara sengaja maupun enggak sengaja.
Mungkin kita pernah berada di posisi orang tersebut, yang sedang menceritakan kekesalan mereka, atau malah kita belum pernah merasakan hal yang dirasakan mereka sehingga kita enggak bisa langsung berempati,
Kalau enggak, kita mungkin akan refleks mengatakan, "Semua akan baik-baik saja," hingga menasihati orang tersebut tanpa diminta; hal ini justru akan membuat mereka merasa lebih buruk.
Jadi biasakan menahan dulu dorongan untuk kembali ke zona nyaman kita hanya karena mendengarkan cerita seseorang membuat kita risih atau merasa aneh.
Pastikan kita menunjukkan gestur kalau kita memang sedang mendengarkan mereka dan bukan melakukannya hanya untuk menggurui mereka.
Jadi Pendengar Aktif
Biasanya kita dapat dengan mudah kehilangan fokus saat seseorang sedang bercerita panjang lebar mengenai masalah yang dihadapinya.
Kita mungkin berpikir, gestur kecil seperti anggukan atau gumaman saja cukup untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan mereka, bahkan seandainya kita sebetulnya enggak benar-benar mendengarkan.
Tapi cobalah untuk lebih tulus dalam menjadi pendengar dan bersikap lebih aktif untuk menunjukkan bahwa kita memang sedang mendengarkan mereka.
Kalau mereka berbagi cerita yang kurang menyenangkan, kita bisa mengungkapkan perasaan menyesal atas kisah tersebut sebagai cara kita menunjukkan bahwa kita mengakui perasaan sakit yang mereka alami.
Baca Juga: Yuk, Belajar Jadi Pendengar yang Baik dengan Ikuti 3 Tips Ini!
Memberikan Pertanyaan Terbuka
Alih-alih menanggapi dengan perkataan yang mengakhiri percakapan, kita bisa melontarkan pertanyaan terbuka kepada seseorang setelah mereka selesai bercerita.
Pertanyaan seperti ini akan membuat mereka merasa diakui dan dapat lebih leluasa melanjutkan kisah mereka.
Selain itu, dengan memberikan pertanyaan terbuka, kita juga dapat mengetahui seberapa jauh orang tersebut mempercayai kita dari cara mereka menanggapi balik pertanyaan itu.
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR