CewekBanget.ID - Film pendek Georgia, karya Jayil Park jadi salah satu yang paling dibicarakan baru-baru ini.
Georgia mengangkat isu sensitif soal pencarian keadilan bagi korban kekerasan seksual, terutama untuk anak dan remaja perempuan.
Film Georgia yang diproduksi 2020 silam, sudah banyak dapat apresiasi dan pemutaran khusus di berbagai festival film kenamaan dunia.
Baca Juga: Kenali Contoh Gaslighting di Short Film Taylor Swift - All Too Well!
Pesan khusus untuk kasus serupa di Indonesia
Kabar baiknya, berkat kerjasama dengan berbagai pihak terutama akun media sosial @ayudyaagita, Jayil Park mengizinkan penggemar film Indonesia menyaksikan Georgia di channel YouTube official kreator.
Penayangan ini hanya berlaku 1x24 jam aja pada 12-13 Desember lho girls, setelah itu akan dibatasi kembali karena Georgia masih dalam masa promosi festival.
Secara spesial, Jayil Park justru menuliskan pesan penuh empati di kolom deskripsi YouTube-nya atas film ini.
Akses film Georgia untuk penonton Indoneisa juga sebagai tribute atas kasus Novia Widyasari beberapa waktu lalu.
Pasalnya, cerita Geogia memang punya kesamaan dengan kasus yang terjadi oleh mahasiswi asal Mojokerto tersebut.
"Tapi kami juga sangat sedih mendengar kasus serupa (dengan di film kami) terjadi baru-baru ini di Kabupaten Mojokerto.
Pikiran dan doa tulus kami untuk orang-orang terkasih korban karena kami diingatkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan reformasi hukum adalah perjuangan yang berat di mana pun anda berada di dunia," tulis Jayil Park.
Baca Juga: Film House Of Gucci Menggambarkan Kehancuran Keluarga Karena Uang!
Cerita film Georgia
Georgia sendiri adalah film berdurasi 30 menit, yang disajikan dengan sangat apik.
Seorang ayah buruh dan istrinya yang menderita stroke, berusaha memperjuangkan keadilan untuk anaknya bernama Lee Jina.
Jina mengakhiri hidup setelah jadi korban kekerasan seksual oleh 18 pelaku.
Cerita ini berdasar kisah nyata yang terjadi di Korea 2004 silam, yaitu kasus Miryang di mana sebanyak 40-an siswa memerkosa siswi selama satu tahun.
Kasus menyakitkan tersebut terus menjadi perhatian dan picu kemarahan publik, karena pada akhirnya keadilan kalah oleh pihak yang punya kuasa.
Pasangan suami-istri ekonomi pas-pasan, memperjuangkan investigasi kasus putrinya Lee Jina, pelajar yang punya mimpi sekolah design di Georgia, Amerika.
Baca Juga: Kisah di Balik Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI, Diperkosa dan Paksa Aborsi
Demi sebuah banner yang diharapkan bisa membantu, ayah dan ibu Jina berusaha mendesain banner tersebut dengan font Georgia, yang sayangnya enggak bisa dipakai untuk huruf Korea.
Pesan di balik banner kemudian bagaimana orang tua pelaku serta pihak berwajib yang perlakukan keluarga korban menyedihkan, sampai teman-teman sekolah yang abai.
Georgia menampilkan sisi lain dari perjuangan keadilan yang sangat sulit untuk kasus Lee Jina.
Segera tonton Georgia di channel YouTube Jayil Park, untuk menjadi saksi cerita memilukan yang relate dengan kehidupan di sekitar kita.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR