CewekBanget.ID - Air seni atau urine kerap menjadi indikator kesehatan seseorang.
Kita bisa memperkirakan kesehatan kita dengan memperhatikan kondisi urine, mulai dari warna, konsentrasi, jumlah, hingga perasaan saat buang air kecil.
Kadang mungkin kita melihat urine kita berbusa saat buang air kecil dan bertanya-tanya mengenai penyebabnya, nih.
Berikut ini adalah sejumlah penyebab urine kita berbuih atau berbusa. Saatnya kita lebih menjaga kesehatan ya, girls!
Baca Juga: Oh No! Dehidrasi dan 5 Hal Ini Jadi Penyebab Urine Berbau Menyengat
Dehidrasi
Kita mungkin akan menyadari urine kita cenderung berbusa saat kita kurang minum, diare, demam, atau muntah.
Pasalnya, dehidrasi membuat urin lebih terkonsentrasi dan bakal terlihat lebih gelap.
Urine biasanya berwarna kuning muda atau transparan, jadi kalau kita menyadari perubahan ini, cobalah untuk lebih banyak minum, ya.
Baca Juga: Urine Berbusa Saat Kencing? Dehidrasi dan 3 Hal Ini Penyebabnya!
Bakteri
Buih atau busa juga bisa terjadi gara-gara adanya bakteri pada urine.
Ini belum tentu berarti infeksi, karena pada dasarnya urine berfungsi sebagai sarana untuk membuang bakteri keluar dari tubuh setiap harinya.
Tapi dalam jumlah tertentu, bakteri pada urine bisa jadi tanda infeksi dan kita bisa mengenalinya jika kita merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil atau selalu kebelet ke kamar mandi.
Protein
Salah satu penyebab munculnya buih pada urine yang paling umum adalah protein dalam urin kita.
Melansir The Healthy, urine yang mengandung protein disebut proteinuria atau albuminuria.
Normalnya, protein terdapat dalam darah dan bukan urine, karena hal ini menandakan ginjal kita enggak bekerja dengan baik.
Protein dalam urine bisa berarti ginjal kita terkena penyakit seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Urine Berbau Tak Sedap? Ini 6 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya, Lho!
Diabetes
Jutaan pembuluh darah kecil pada ginjal menyaring sisa produk dari darah keluar melalui lubang-lubang kecil, yang enggak muat dilewati oleh partikel molekul yang lebih besar.
Nah, diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dan enggak terkontrol, sehingga glukosa menghancurkan pembuluh darah dan mengakibatkan protein bocor dan masuk ke urine.
Penyakit ginjal seperti diabetes biasanya enggak menunjukkan banyak gejala di awal, makanya kita harus berinisiatif sendiri dalam menjaga kadar gula darah tetap normal dan menghindari risiko diabetes.
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR