"Ketika kalian lihat zombie-nya, detailnya berbeda dari koreografi zombie (lain).
Kami punya koreografer yang bukan aktor, dan dia yang menciptakan sinergi untuk membuat zombie lebih hidup.
Aku membanggakan show ini sendiri, detail dari pergerakan zombie sudah ter-upgrade dengan signifikan.
Dan proses ketika akan berubah jadi zombie, biasanya ada ketakutan.
Karena penonton akan merasakan sensasi takut dan putus asa ketika enggak mau menyakiti mereka (zombie) tapi mereka berusaha membunuhmu.
Jadi itu aspek emosional (yang akan hadir)," jelas sutradara.
Duh kebayang enggak sih zombie-nya itu teman kita sendiri, girls :(
Baca Juga: Review Drama All Of Us Are Dead Tema Zombie di Sekolah a la Netflix!
Sudut pandang baru
Masih menandai ceritanya akan lain dari seri zombie biasa, All of Us Are Dead cocok ditonton untuk medapat perspektif lain dari korban wabah zombie pada umumnya.
Sudut pandang yang diambil adalah dari para remaja usia SMA, yang harus dihadapkan dengan kondisi maut.
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR