CewekBanget.ID - Demi menjaga kesehatan kita di masa pandemi COVID-19, kita memang sebaiknya segera menerima vaksin.
Salah satu vaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua yang dipakai di Indonesia adalah vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac termasuk vaksin yang pertama-tama datang ke Indonesia yang berasal dari Cina.
Namun sekarang kita butuh vaksin booster atau dosis tambahan.
Pasalnya, dilansir dari health.grid.id, Kepala Badan Pom (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan, antibodi atau respons imun dari dua dosis vaksin COVID-19 menurun seiring dengan waktu hingga 30%
Program vaksin booster sendiri sudah dilaksanakan pemerintah Indonesia sejak 12 Januari 2022 lalu.
Hal ini berdasarkan pengamatan uji klinik yang berkembang di negara lain maupun juga di Indonesia dalam kurun waktu yang panjang.
Karenanya, ia menegaskan pentingnya masyarakat untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang telah menurun dengan mendapatkan vaksin booster.
Nah buat kita yang mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Sinovac, dosis ketiga vaksin COVID-19 bakalan bisa meningkatkan antibodi penerimanya secara signifikan.
Namun enggak sembarangan. Ada pilihan merek vaksin tertentu yang bisa disuntikkan untuk penerima vaksin Sinovac.
Dilansir dari Tribunnews dari Reuters (25/1), ketiga vaksin booster itu adalah vaksin AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, dan Johnson & Johnson.
Baca Juga: Bahaya, 4 Jenis Masker Ini Bikin Kita Rentan Kena Varian Omicron!
Ketiganya diketahui dapat meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada penerima dua dosis vaksin Sinovac.
Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari Brasil dan Universitas Oxford menemukan CoronaVac menerima dorongan terkuat dari vektor virus atau suntikan RNA, termasuk terhadap varian Delta dan Omicron.
Vaksin Sinovac produksi Sinovac Biotech Ltd di China ini dibuat dengan platform atau metode virus yang telah dilemahkan (inactivated virus).
Vaksin ini telah disetujui di lebih dari 50 negara beberapa di antaranya, yakni Brasil, Argentina, Afrika Selatan, Oman, Malaysia, Indonesia, hingga Turki.
"Studi ini memberikan pilihan penting bagi pembuat kebijakan di banyak negara di mana vaksin tidak aktif telah digunakan," kata Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group dan pemimpin studi.
Namun, penelitian lain pada Desember lalu menemukan dua dosis Sinovac diikuti dengan dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan respons imun yang lebih rendah terhadap varian Omicron dibandingkan dengan strain lain.
Vaksin vektor virus seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Oxford dan J&J menggunakan versi yang lebih lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik untuk membuat protein dari virus yang perlindungannya dicari.
Vaksin mRNA Pfizer-BioNTech mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein virus guna mengajari tubuh cara bertahan melawan infeksi.
Tiga dosis CoronaVac dari Sinovac juga diklaim dapat meningkatkan antibodi, tetapi hasilnya lebih baik jika dosis booster dari vaksin jenis lain, menurut penelitian terbaru di Brasil.
Penelitian itu melibatkan 1.240 sukarelawan dari Kota Sao Paulo dan Salvador, Brasil.
Sebelum diberikan booster, tingkat antibodi rendah, dengan hanya 20,4% orang dewasa berusia 18-60 tahun dan 8,9% orang dewasa berusia di atas 60 tahun yang memiliki tingkat antibodi penetralisir yang dapat dideteksi.
Baca Juga: Ini Efek Samping Vaksin Booster COVID-19 yang Harus Diketahui!
Antibodi terlihat meningkat secara signifikan di setiap rejimen vaksin booster, menurut penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet pada Jumat (21/1).
Sementara itu, Pfizer dan BioNTech SE telah memulai uji klinis vaksin baru khusus untuk varian Omicron, Selasa (25/1)
(Anjar Saputra/Grid Health)
Artikel ini telah tayang di health.grid.id dengan judul "3 Vaksin Covid-19 Booster Ini Meningkatkan Antibodi Penerima Vaksin Sinovac"
(*)
Source | : | Reuters,Health.grid.id,Tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR