Terakhir, ada kista inklusi yang terjadi akibat adanya trauma pada dinding vagina, contohnya setelah melahirkan.
Kebanyakan kista berbentuk kecil dan muncul tanpa gejala, serta bisa hilang dengan sendirinya.
Breakout
Karena terdiri dari kulit, vagina juga bisa mengalami breakout seperti area kulit lainnya pada tubuh.
Jadi, benjolan kecil berupa jerawat bukan cuma bisa muncul di wajah, tetapi juga di sejumlah area lain, termasuk vagina.
Melansir dari Women's Health, jerawat pada vagina berbentuk sama seperti jerawat pada umumnya, yaitu berupa benjolan kemerahan, iritasi, dan kadang mengandung nanah.
Baca Juga: Bibir Vagina alias Labia Kita Membengkak? 5 Hal Ini Jadi Penyebabnya!
Infeksi
Benjolan pada vagina juga bisa muncul akibat infeksi atau alergi.
Makanya, kita harus lebih berhati-hati menggunakan produk tertentu di area vagina, khususnya produk yang dapat mempengaruhi pH vagina dan menyebabkan iritasi.
Kalau kita sudah mengetahui penyebab terjadinya reaksi alergi atau infeksi, cobalah untuk mengganti produk sabun atau apapun yang berkaitan dengan vagina serta gunakan obat untuk mengatasi peradangan pada vagina.
Source | : | Women's Health,Medical News Today |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR