Menurut Prilly yang berbeda dengan usaha-usaha yang sudah dirintisnya adalah target marketing di sebuah film enggak bisa dibaca dan di dalam film juga ada sisi kreatifnya.
Prilly ingin ada suatu project atau karakter yang dia pengin dan dia rasa dia mampu.
Alasan paling besar Prilly adalah karena dengan menjadi produser, Prilly bisa memerankan karakter yang dia mau.
Karena selama ini dia merasa mendapatkan karakter yang sama. Kebanyakan produser belum percaya kepada Prilly bisa memerankan karakter yang berat.
Orang-orang masih beranggapan bahwa Prilly diajak bermain film hanya karena nama dan jumlah followers-nya yang banyak!
Bukan benar-benar karena bakat akting yang dimiliki Prilly Latuconsina.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Belajar Mencintai dalam Diam di Series Ustad Milenial
Sedangkan Umay Shahab sudah mempunyai ambisi menjadi seorang sutradara sejak umur 14 tahun.
Waktu itu orang tuanya membuat film Heart Beat di tahun 2015, melihat semua proses produksi film itu Umay tertarik untuk menjadi produser.
Tapi keinginan Umay itu enggak pernah diiyakan orang tuannya.
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Aisyah Balqis |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR