Dikisahkan juga bagaimana Sunja pindah ke Jepang dan mengadu nasib di sana, meski sulit diterima masyarakat pada awalnya.
Solomon adalah representasi pemuda modern yang semangat dalam mengejar kesuksesan finansial lewat perputaran roda ekonomi.
Solomon fasih bahasa Inggris, Korea dan Jepang dengan pekerjaanya di bank Amerika dan punya tugas melancarkan kesepakatan tanah dengan warga yang rumahnya strategis untuk area membangun hotel.
Kesulitan dirinya berkomunikasi dengan warga setempat sampai kisah cinta dengan perempuan misterius bernama Hana, menjadikan kisah Solomon salah satu yang bikin penasaran kelanjutanya.
Penyajian menarik
Baca Juga: Review Drama A Superior Day, Berpacu Waktu dengan Pembunuh Berantai!
Pachinko adalah drama yang sejak awal kita tonton kerasa banget 'mahalnya.'
Gaya penceritaanya enggak monoton dengan alur campuran, sehingga bikin kita bisa fokus dengan banyak konflik sekaligus.
Karena cerita dibangun dari berbagai generasi, kita bisa merasakan dengan jelas perbedaan latar tempat juga suasana yang khas.
Saat berada di latar zaman dahulu, tentu saja pakaian, bahasa, bahkan situasi yang digambarkan dengan berbagai properti sangat lain dengan adegan zaman modern.
Kagonada, sutradara Pachinko memamerkan banyak adegan wide-shot dari keindahan laut, sungai, hutan, bahkan pedesaan dan keramaian pasar.
Skala waktu yang diambil dalam alur drama sangat lebar, dan tim produksi Pachinko menyajikanya dengan rapi dan intim.
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR