Pasalnya, dengan literasi keuangan yang baik, kita akan dapat merencanakan masa depan dengan lebih matang secara finansial.
Sayangnya nih, rupanya Indonesia masih termasuk negara dengan tingkat literasi keuangan yang rendah.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga dari OJK pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Inilah yang membuat Allianz Indonesia terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan memberikan program edukasi remaja bertajuk 'Build Your Future, Be Smart about Money.'
Melalui program ini, Allianz Indonesia ingin membawa masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, untuk lebih melek literasi keuangan dan mampu membuat perencanaan finansial yang baik demi masa depan yang lebih aman.
Enggak Ada Lagi 'Gaji Numpang Lewat'
Sering mendengar istilah gaji 'numpang lewat'?
Baca Juga: Global Money Week Allianz 2022: Bijak Atur Keuangan untuk Masa Depan!
Ini yang sering terjadi ketika manajemen finansial kita buruk dan gaji atau pemasukan kita berakhir dengan 'lewat' saja di rekening karena kita langsung menggunakannya untuk hal lain.
"Uang memang bisa dicari lagi. Tapi waktu, yang kamu pakai untuk mencari uang tersebut, tidak bisa kembali lagi," ungkap Samuel Ray mengenai mitos 'uang bisa dicari' yang menyebabkan gaji enggak bertahan lama di tabungan.
Jadi jangan menunggu ‘kapan waktu yang tepat’ untuk jago dalam mengatur keuangan, karena waktu terus berjalan.
Kebiasaan 'Jajan' Bikin Susah Menabung
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR