Misalnya, jadi menyendiri atau malas makan gara-gara galau setelah putus, atau bahkan menghubungi kembali sang mantan karena merasa masih ada harapan walaupun sebetulnya enggak demikian.
Kalau kita melihat teman mengalami kesulitan usai putus, berikan ia bantuan agar dapat bangkit lagi.
Minimal ajaklah doi berjalan-jalan santai di sekitar rumah, atau ajak nongkrong bareng di kafe favorit dan mengobrol tentang hal yang biasanya ia sukai.
Baca Juga: Mau Putusin Pacar? Tanyakan 3 Hal Ini pada Diri Kita Biar Enggak Nyesal!
Jadi Pendengar yang Baik
Kadang kita enggak bisa begitu saja memahami alasan sahabat berpisah dari pacarnya.
Atau justru kita sulit paham kenapa ia jadi begitu galau setelah putus.
Nah, tapi saat kita berusaha menenangkan sahabat, hindari mengucapkan kata-kata yang kira-kira bakal menyinggung dan malah bikin sahabat jadi makin sedih.
Jangan pula men-judge sahabat atau terlalu fokus memarahi mantannya tanpa memikirkan perasaan sahabat kita sendiri.
Katakan kepada teman kita bahwa kita siap untuk mendengarkan apa pun yang pengin ia bicarakan.
Yang penting ia tahu bahwa ia memiliki teman yang bersedia mendukungnya setelah putus dan aman untuk jadi tempat bersandar.
Beri tahu teman untuk enggak mendengarkan semua pendapat dan saran dari orang lain, karena itu enggak membantunya untuk jangka panjang.
Baca Juga: Baru Saja Putus, Brisia Jodie Sindir Julian Jacob Pakai Lagu Ini?
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR