CewekBanget.ID - Kita sama-sama tahu, toxic relationship adalah jenis hubungan yang berbahaya dan enggak seharusnya dilanjutkan.
Makanya, kita sering banget mendengar anjuran untuk memutuskan hubungan dan meninggalkan toxic relationship apabila kita sedang berada di dalamnya.
Tapi enggak semudah kata orang-orang, faktanya keluar dari toxic relationship itu susah, bahkan ketika kita tahu betul bahayanya dan sadar kalau kita terjebak di dalamnya.
Enggak perlu menyalahkan diri sendiri, keluar dari toxic relationship memang sulit karena sejumlah alasan berikut ini.
Mencoba Memahami
Enggak jarang, kita merasa perlu lebih memahami doi dan perilaku buruknya terhadap kita.
Pada akhirnya, kita jadi merasa bersalah sendiri dan menganggap diri kita pantas diperlakukan seperti itu.
Fyi, ini bukan pola pikir yang tepat, ya!
Dalam hubungan yang enggak toxic, pacar seharusnya memberitahu kita jika memang kita berbuat salah, dan dapat menjalin komunikasi yang baik untuk menyampaikan hal tersebut sebelum berusaha mencari solusinya.
Baca Juga: Kisah Widi Vierratale Berada di Toxic Relationship, Diculik dan Dilecehkan
Kurang Menghargai Diri Sendiri
Salah satu bahaya toxic relationship adalah cara pandang kita terhadap diri sendiri yang berubah menjadi lebih buruk.
Perlakuan kurang baik dari pacar terhadap diri kita yang berlangsung terus-menerus bukan enggak mungkin bakal membuat kita merasa sudah sepatutnya diperlakukan demikian.
Apa lagi kalau pacar ternyata sering melakukan gaslighting terhadap diri kita.
Padahal kepercayaan diri yang tinggi, tekad yang kuat, dan keberanian yang besar adalah hal-hal utama yang mampu membantu kita keluar dari toxic relationship.
Terbiasa
Saking seringnya diperlakukan buruk dalam hubungan yang enggak sehat, kita mungkin malah jadi terbiasa.
Bukan cuma dalam hubungan pacaran, bisa jadi hubungan enggak sehat tersebut juga kita alami dari dalam keluarga atau pertemanan, sehingga kita merasa hal itu wajar-wajar saja.
Inilah kenapa kita perlu mengetahui dan menyadari ciri-ciri hubungan toxic, karena belum tentu orang-orang di sekitar kita juga memahaminya.
Baca Juga: Bahaya, Ini 4 Tanda Toxic Relationship yang Wajib Kita Ketahui!
Mengharapkan Perubahan
Namanya juga manusia, kita berpikir kalau doi akan menemukan momennya untuk dapat berubah menjadi sosok yang lebih baik.
Kita juga mungkin berharap diri kita dapat mengubah perilaku sang pacar.
Padahal dalam situasi apapun, perilaku pacar yang menyakiti kita secara fisik maupun psikis tetap merupakan sesuatu yang salah, terutama jika dilakukan berkali-kali.
Selain itu, ingat kalau kita mencari sesuatu yang romantis dalam hubungan yang kita jalani, bukan malah menempatkan diri sendiri sebagai 'psikolog' atau ahli kejiwaan yang diharapkan mampu memperbaiki kelakuan sang pacar.
Takut Jomblo
Ini alasan yang kadang terdengar aneh, tapi bukan enggak mungkin terjadi.
Lingkungan yang membentuk persepsi kalau jomblo adalah sesuatu yang tabu membuat kita merasa harus bertahan dalam toxic relationship semata-mata demi enggak sendirian.
Akibatnya, kita jadi merasa lebih baik berada dalam hubungan yang buruk ketimbang enggak berpacaran sama sekali.
Tentunya meninggalkan toxic relationship sangat membutuhkan waktu bagi sebagian orang, apa lagi jika pacar juga menjadi faktor penghambat utama.
Tapi yang terpenting adalah diri kita sendiri, jadi selalu peduli dan perhatikan diri sendiri, ya.
Baca Juga: Harus Tahu, Gini 4 Cara Membedakan Hubungan Sehat dan Toxic!
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR