CewekBanget.ID - Ada banyak alat yang bisa kita gunakan untuk menampung darah menstruasi yang datang setiap bulan.
Salah satunya yang paling sering dipakai adalah pembalut.
Pembalut biasanya kita tempelkan di celana dalam, sehingga bisa menampung darah menstruasi.
Namun karena darah menstruasi keluar terus-menerus, pembalut enggak bisa menampung darah tersebut hingga masa menstruasi selesai.
Makanya kita perlu mengganti pembalut, girls.
Pergantian pembalut itu penting banget untuk menjaga kesehatan vagina kita, lho.
Namun yang jadi pertanyaan, sebenarnya harus berapa kali ganti pembalut dalam sehari, ya?
Waktu Ideal Ganti Pembalut
Pembalut perlu diganti secara berkala untuk mencegah penumpukan bakteri, bau, dan darah haid bocor.
Tapi kadang ada saja nih, dari kita sebagai cewek yang baru rajin mengganti pembalut hanya saat darah haid yang keluar cukup banyak.
Padahal, selama menstruasi idealnya ganti pembalut perlu dilakukan tiap tiga sampai empat jam sekali, enggak terkecuali saat darah haid tinggal sedikit.
Baca Juga: Sudah Pakai Pembalut dengan Benar? Ternyata Harus Perhatikan Ini!
Prinsipnya, pembalut yang lebih sering diganti, lebih sehat.
Sebelum tidur saat haid, kita perlu menggunakan pembalut bersih untuk digunakan istirahat semalaman atau paling lama selama enam jam.
Segera ganti dengan pembalut bersih saat bangun tidur, ya! Pembalut yang enggak kunjung diganti lebih dari lima jam umumnya sudah mengeluarkan bau enggak sedap.
Sebelum muncul bau enggak sedap, ada baiknya kita sudah lebih dulu menggunakan pembalut yang bersih.
Sindrom Syok Toksik
Penggunakan pembalut yang enggak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik.
Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya, lho! Bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang enggak kunjung diganti.
Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak, kemudian bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.
Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A.
Setiap cewek yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik, yang umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai.
Tanda dan gejalanya antara lain demam yang kadang menyebabkan kita menggigil, detak jantung cepat, tekanan darah rendah hingga terkadang pusing saat berdiri setelah duduk, kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari, serta muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina.
Baca Juga: Enggak Bikin Iritasi, Ini 3 Pembalut Organik Lokal Kualitas Oke!
Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.
Jika kita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis, ya!
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR