CewekBanget.ID - Booster ke-2 alias vaksin dosis ke-4 akan segera dilaksanakan.
Untuk saat ini, vaksin dosis ke-4 baru hanya difokuskan untuk tenaga kesehatan agar lebih terlindungi dari paparan COVID-19.
Menurut laman Kemkes.go.id, vaksin dosis ke-4 ini sudah dilaksanakan sejak Jumat (20/7) lalu.
Pemberian vaksin dosis ke-4 ini dikarengan paparan virus COVID-19 kembali mengalami peningkatan yang mengejutkan.
Sebagai tenaga medis, Nakes membutuhkan vaksin dosis ke-4 untuk melindungi diri karena mempunyai risiko paparan yang tinggi.
Untuk saat ini, Kemkes masih mengutamakan tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksin ini.
Namun enggak menutup kemungkinan, kita sebagai warga juga akan menerima vaksin dosis ke-4 ini.
Untuk itu, sebelum menerimak booster lanjutan, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis vaksin yang bisa digunakan.
Enggak bisa sembarangan, ini dia beberapa jenis vaksin yang bisa kita pakai sesuai dengan jenis booster sebelumnya!
Baca Juga: Ramsay Hunt Syndrome yang Dialami Justin Bieber Akibat dari Vaksin COVID-19? Cek Faktanya!
Pfizer
Bagi kita yang menggunakan Pfizer di booster pertama, ada beberapa jenis vaksin yang bisa digunakan.
Misalnya seperti kembali menggunakan vaksin jenis Pfizer dengan dosis penuh.
Enggak cuma itu saja, kita juga bisa menggunakan vaksin jenis Moderna dan AstraZeneca dengan dosis penuh.
AstraZeneca
Sementara pengguna AstraZeneca, kita bisa menggunakan dua jenis vaksin.
Jenis vaksin pertama adalah Moderna dan Pfizer dengan dosis penuh.
Baca Juga: Dibiayai Negara, Pemerintah Akan Wajibkan Vaksin Kanker Serviks
Sinovac
Sementara, untuk kita yang booster pertama menggunakan jenis vaksin Sinovac, ada beberapa jenis vaksin dan dosis yang perlu kita ketahui.
Nah, kita bisa menggunakan vaksin jenis AstraZeneca dan Pfizer dengan setengah dosis.
Sementara, bila kita pengin pakai jenis vaksin Sinopharm dan Sinovac bisa menggunakan dosis penuh.
Baca Juga: Diberikan Gratis, Ini Fakta Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks!
(*)
Source | : | Kemkes.go.id |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Monika Perangin |
KOMENTAR